Selasa 19 Nov 2024 13:34 WIB

Istilah Pick Me Sering Digunakan di Medsos, Apa Itu dan Bagaimana Tandanya?

Pick me mengacu pada individu yang berusaha keras mencari validasi dari orang lain.

Seorang wanita pick me (ILUSTRASI). Istilah pick me menggambarkan individu yang berusaha keras mencari perhatian atau validasi dari orang lain dan sering kali dengan cara menonjolkan diri lebih baik dibandingkan orang lain.
Foto: Dok. Freepik
Seorang wanita pick me (ILUSTRASI). Istilah pick me menggambarkan individu yang berusaha keras mencari perhatian atau validasi dari orang lain dan sering kali dengan cara menonjolkan diri lebih baik dibandingkan orang lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istilah pick me semakin sering digunakan di berbagai platform media sosial, mencerminkan fenomena sosial yang kini menjadi perhatian banyak orang. Namun, apakah sesungguhnya arti dari istilah ini?

Bagaimana asal-usulnya, dan apa saja yang menjadi ciri khas dari perilaku pick me? Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang istilah yang tengah populer tersebut, serta memberikan panduan untuk menghindarinya.

Baca Juga

Asal-Usul dan Makna Istilah Pick Me

Istilah pick me berasal dari ekspresi populer di media sosial, yang menggambarkan individu yang berusaha keras mencari perhatian atau validasi dari orang lain, sering kali dengan cara menonjolkan diri sebagai "lebih baik" dibandingkan orang lain. Tujuan utama dari perilaku ini biasanya adalah mendapatkan persetujuan atau penerimaan, kebanyakan dalam konteks hubungan romantis atau sosial.

Secara teknis, pick me dapat diartikan sebagai individu yang melakukan upaya nyata agar "dipilih" atau diakui oleh kelompok tertentu, biasanya dengan cara yang dianggap tidak autentik atau manipulatif. Pada awalnya, istilah ini lebih sering digunakan dalam konteks gender, terutama bagi wanita yang merasa perlu menyesuaikan diri dengan standar atau ekspektasi tertentu untuk menarik perhatian pria.

Tanda-tanda Perilaku Pick Me

1. Merendahkan Orang Lain untuk Menaikkan Diri Sendiri: Individu mungkin sering membuat pernyataan yang merendahkan pilihan atau perilaku orang lain untuk menonjolkan diri mereka sebagai pengecualian yang positif.

2. Mengabaikan Kepentingan Pribadi: Sering kali, mereka cenderung mengorbankan atau mengabaikan minat dan nilai pribadi demi menyenangkan orang lain atau kelompok tertentu.

3. Pencarian Validasi Eksternal: Keinginan yang kuat untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain, terkadang hingga mengesampingkan kesejahteraan atau kebahagiaan pribadi.

4. Mengadopsi Perilaku Stereotip Gender: Dalam banyak kasus, pick me mengacu pada wanita yang merendahkan wanita lain untuk menonjolkan sifat yang dianggap lebih diinginkan oleh pria menurut stereotip tradisional.

Cara Menghindari Perilaku Pick Me

1. Kesadaran Diri: Mengenali dan memahami nilai-nilai serta minat pribadi adalah langkah awal menuju autentisitas. Kesadaran diri ini membantu seseorang untuk tidak mudah terpengaruh oleh ekspektasi eksternal yang tidak selaras dengan diri mereka.

2. Autentisitas: Menjaga integritas personal dengan mengekspresikan diri secara jujur dan tidak menyesuaikan diri dengan tekanan sosial hanyalah demi mendapatkan penerimaan.

3. Penguatan Positif: Kelilingi diri Anda dengan individu-individu yang suportif dan merayakan keberagaman mendorong ekspresi diri yang tulus, alih-alih menyesuaikan diri dengan tekanan masyarakat.

4. Pengembangan Diri: Fokus pada pertumbuhan dan pengembangan pribadi yang konsisten dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi ketergantungan pada validasi eksternal.

Menghindari label pick me tidak hanya melibatkan kesadaran tentang perilaku yang tidak autentik, tetapi juga merangkul identitas pribadi secara positif dan sehat. Dengan demikian, seseorang dapat menjalin hubungan yang lebih tulus dan mendalam, baik dalam lingkup sosial maupun personal.

*Artikel ini dibuat oleh AI dan telah diverifikasi Redaksi

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement