REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar bersama Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi'i dan sejumlah pejabat Kementerian Agama menyambangi Kantor MUI Pusat di Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024) siang. Prof Nasaruddin mengibaratkan kunjungannya ke MUI sebagai sowan anak kepada orang tuanya.
"Kami datang ke sini sebagai anak, sowan terhadap orang tua. Jadi kami mendapatkan nasihat supaya jalan kami Kementerian Agama ini sesuai dengan harapan orang tua," ujar Prof Nasaruddin kepada awak media usai berdiskusi dengan sejumlah pimpinan MUI.
Menurut dia, kunjungannya ke MUI ini merupakan kunjungan pendahuluan untuk memohon doa dan bimbingan kepada pengurus MUI. Selanjutnya, kata dia, akan ada lagi pertemuan lanjutan.
"Jadi sowan pertama mohon doa, mohon bimbingan, mohon restu. Maka insyaallah mudah-mudahan jalan kami benar dalam memimpin Kementerian Agama," ucap Imam Masjid Istiqlal Jakarta ini.
Dalam pertemuan tertutup tersebut, Prof Nasaruddin mengaku mendapat nasihat dari pimpinan MUI yang hadir. Dia pun berharap berkah setelah berkunjuny ke rumahnya para ulama.
"Ini harapan kami kepada MUI supaya mendoakan, membantu kami dalam mencapai tujuan utama dari pemikiran kami," kata Prof Nasaruddin.
Dia juga berharap, kunjungannya ke MUI juga menjadi salah satu upaya untuk membuat negara ini tetap damai dan dijauhkan dari konflik.
"Bagaimana negara kita ini damai tenang, bagaimana konflik-konflik yang tidak menguntungkan siapapun itu bisa kita sedikitkan, kita bisa hilangkan. Itu harapan kita semua,"
"Kan enak kalau kita membangun negeri ini kalau dalam keadaan damai dan tenang," jelas dia.
Dalam kunjungannya ke MUI ini, Menag juga didampingi Sekretaris Jenderal Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, dan Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim. Sementara itu, pimpinan MUI yang hadir di antaranya, Waketum MUI KH Marsudi Syuhud, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Ketua MUI bidang Fatwa KH Asrorun Niam, dan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Prof KH Nasaruddin Umar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika