Selasa 19 Nov 2024 21:50 WIB

Ini Fakta Perekaman Murattal Alquran Pertama Kali dan Surat yang Dibaca Sang Qari

Rekaman Alquran pertama kali dilakukan di Masjidil Haram

Umat Muslim memadati kawasan Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.
Foto: AP Photo/Rafiq Maqbool
Umat Muslim memadati kawasan Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Salah satu karunia Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang beriman adalah memanfaatkan nikmat yang telah Dia anugerahkan kepada mereka dan memanfaatkannya dengan cara yang mendekatkan mereka kepada nikmat dan kenikmatan-Nya, termasuk mesin perekam suara.

Kehadiran alat perekem suara yang telah memberikan manfaat kepada umat Islam sejak mesin tersebut berada di tangan mereka, merekam beberapa khutbah dan pelajaran ilmiah, dan merekam beberapa bacaan Alquran dari para qari terkenal pada saat kemunculannya. Lantas sejak kapan rekaman pertama Alquran mulai muncul secara luas?

Baca Juga

Mengutip Alukah, disebutkan bahwa perekaman audio paling awal dari pembacaan Alquran yang dalam batas penelitian terbatas andalah konon berada pada mulanya di Makkah Al-Haram Al-Syarif di Makkah Al-Mukarramah.

Rekaman ini adalah untuk Surat Al-Duha, pada tahun 1302 Hijriyah, bertepatan dengan  1885 Masehi dan peneliti telah berdiri di depan rekaman ini dan mendengarkannya, dan setelah penelitian dan penyelidikan, dia tidak dapat mengidentifikasi pembaca yang pertama kali yang ada dalam rekaman surat tersebut.

Selanjutnya, munculnya rekaman bacaan kedua dengan suara Syekh Muhammad Rifaat. Jika kelahiran Syekh Rifaat pada tahun 1300 Hijriyah, bertepatan dengan 1882 Masehi, maka pembacaannya tersebut pasti terjadi beberapa tahun setelah itu, dan terbukti bahwa beliau mendapat kepercayaan untuk membaca Alquran di Masjid Fadel Pasha, lingkungan Sayyida Zeinab, Kairo, Mesir. Peristiwa ini terjadi pada 1918 Masehi, di mana beliau ditunjuk sebagai qari tetap di Masjid  tersebut.

Qari tetap adalah pekerjaan di mana seorang qari membacakan Alquran melalui pengeras suara pada waktu-waktu tertentu, yaitu sebelum shalat Shubuh dan Ashar setiap hari di antara adzan dan iqamah, serta pada hari Jumat sekitar satu jam atau lebih sebelum khatib naik mimbar.

Sumber lain menyebutkan bahwa beliau lahir pada 1882 M, sehingga usianya pada saat membacakan Alquran adalah 36 tahun.

Belum ada sumber kuat yang bisa diyakini bahwa  melakukan rekaman sebelum usia tersebut, yaitu usia 15 tahun. Usia ini adalah usia pada saat diangkat menjadi pembaca surat, bukan usianya pada saat rekaman pertamanya.

Bagaimanapun juga urutan rekaman Syekh Rifaat berada di urutan kedua secara temporal setelah rekaman pertama surat al-Duha dari Masjidil Haram, yaitu pada tahun 1302 H, bertepatan dengan tahun 1885 M. Dan pada tahun tersebut Syekh Rifaat masih berada dalam buaian, dan hal ini tidak perlu diragukan lagi.

Mesin-mesin perekam pada saat itu masih primitif, sebagaimana dibuktikan dengan kualitas rekaman yang buruk, disertai dengan kurangnya kejernihan dan kemurnian suara pada beberapa rekaman ini. Setelah masa ini diikuti dengan perekaman tilawah yang semakin berkembang baik diri sisi kualitas ataupun kuantitasnya

 

photo
INFO GRAFIS Fakta-Fakta Unik tentang Alquran - (Republika)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement