Rabu 20 Nov 2024 21:40 WIB

Segini Dana yang Dibutuhkan RI untuk Hilirisasi 28 Sektor

Hilirisasi dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pencapaian Indonesia Emas.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Pekerja mengecek di area kompensator sebelum peresmian penyambungan Listrik Grid PLN 150 kV ke Smelter Feronikel UBP Nikel Kolaka PT ANTAM Tbk, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (28/10/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja mengecek di area kompensator sebelum peresmian penyambungan Listrik Grid PLN 150 kV ke Smelter Feronikel UBP Nikel Kolaka PT ANTAM Tbk, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (28/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan program hilirisasi yang mencakup 28 sektor membutuhkan investasi senilai 618 miliar dolar AS. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Electricity iConnect 2024.  

“Hilirisasi ini mencakup komoditas dari sektor mineral, minyak dan gas, hingga hasil pertanian, perikanan, dan kelautan seperti rumput laut. Kami telah menyusun roadmap hilirisasi yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” kata Yuliot di Jakarta, Rabu (20/11).  

Ia mencontohkan keberhasilan hilirisasi di sektor nikel. Pada 2017, nilai ekspor nikel Indonesia tercatat sebesar 3,3 miliar dolar AS. Namun, berkat pengembangan hilirisasi dan ekosistem kendaraan listrik, nilai ekspor nikel meningkat signifikan menjadi 33,5 miliar dolar AS pada 2023.  

“Peningkatan ini menunjukkan potensi besar dari hilirisasi sumber daya alam. Dengan roadmap yang sudah kami siapkan, kita akan mendorong ketahanan ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan,” tambahnya.  

Selain meningkatkan nilai ekspor, Yuliot juga menyoroti dampak hilirisasi terhadap konsumsi energi, terutama listrik. "Jadi sementara untuk program hilirisasi ini termasuk ekosistem kendaraan listrik, kami melihat dengan adanya perubahan penggunaan konsumsi dari BBM menjadi kendaraan berbasis listrik, sudah pasti kebutuhan listrik itu akan terjadi peningkatan,” jelasnya.  

Yuliot menegaskan kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam keberhasilan program ini. Ia mengharapkan forum seperti Electricity iConnect 2024 dapat memberikan rekomendasi terkait perbaikan regulasi, tata kelola, dan penyediaan energi yang berkelanjutan.  

“Dari forum ini, kami mengharapkan masukan-masukan yang bisa kami tindak lanjuti. Kementerian ESDM siap memfasilitasi dan berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait demi kelancaran program ini,” ujarnya.  

Ia juga optimistis bahwa program hilirisasi dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pencapaian Indonesia Emas 2045. “Hilirisasi tidak hanya memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga masyarakat dunia,” tutup Yuliot.  

Acara Electricity iConnect 2024 menjadi wadah diskusi dan kolaborasi lintas sektor dalam mendukung transisi energi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement