Kamis 21 Nov 2024 08:31 WIB

Pabrik Gula di Cirebon Diusulkan jadi Destinasi Wisata

Pabrik Gula Tersana Baru masih digunakan untuk memproses tebu menjadi gula.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Pengunjung melihat instalasi alat produksi gula yang dipajang pada Pameran Seni Cipta Gula di Ruang Dini, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/9/2020).  Pameran seni instalasi karya Egga Jaya Prasetya tersebut menampilkan dokumentasi proses serta alat produksi gula dari Bekas Pabrik Gula Sindang Laut dan Jatitujuh di Cirebon yang mengangkat sudut pandang gula sebagai barang domestik yang sangat dekat dalam selera kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia.
Foto: ANTARA/novrian arbi
Pengunjung melihat instalasi alat produksi gula yang dipajang pada Pameran Seni Cipta Gula di Ruang Dini, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/9/2020). Pameran seni instalasi karya Egga Jaya Prasetya tersebut menampilkan dokumentasi proses serta alat produksi gula dari Bekas Pabrik Gula Sindang Laut dan Jatitujuh di Cirebon yang mengangkat sudut pandang gula sebagai barang domestik yang sangat dekat dalam selera kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON-- Tiga pabrik gula yang berdiri di Kabupaten Cirebon pernah mengalami masa kejayaan di masa lalu. Untuk mengenang hal tersebut, ketiganya diusulkan menjadi destinasi wisata.

Adapun ketiga pabrik gula itu adalah Pabrik Gula Sindanglaut, Pabrik Gula Karangsuwung dan Pabrik Gula Tersana Baru. Pabrik gula tersebut telah beroperasi sejak zaman penjajahan Belanda pada 1800-an.

Baca Juga

Hingga kini, Pabrik Gula Sindanglaut dan Pabrik Gula Tersana Baru masih digunakan untuk memproses tebu menjadi gula. Selain tetap menjalankan fungsinya untuk produksi gula, keberadaan pabrik gula tersebut juga dinilai memiliki potensi untuk dijadikan sebagai destinasi wisata edukasi.

Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengatakan, pihaknya saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan pihak pabrik gula untuk mewujudkan destinasi wisata tersebut.

Wahyu pun telah mengunjungi tiga pabrik gula itu, kemarin. Selain ingin mengetahui secara jelas proses produksi gula, dia juga menawarkan kerja sama pengembangan destinasi wisata kepada pihak pabrik gula. Terkait kerja sama yang akan dilakukan, Wahyu mengaku akan melakukan pembahasan lebih lanjut.

‘’Kita akan coba kaji dan diskusikan, apakah kerja sama dalam bentuk wisata atau lainnya. Yang terpenting bisa saling menguntungkan,’’ kata Wahyu.

Selain itu, kerja sama yang dilakukan nanti, diharapkan juga bisa memberikan efek yang positif bagi masyarakat, terutama masyarakat yang berada disekitar pabrik. 

Wahyu juga mengungkapkan, pihaknya akan melakukan analisa terkait kebutuhan lahan tebu yang saat ini dianggap masih kurang. Jika nanti memang masih kekurangan lahan, pihaknya akan berkomunikasi dengan masyarakat untuk mendorong penanaman tebu. ‘’Kita nanti akan pahami dulu, agar nanti bisa menghasilkan kebijakan yang menguntungkan masyarakat,’’ kata Wahyu.

Sementara itu, Direktur Pabrik Gula Tersana Baru M Bisri Mustofa, menyambut baik kunjungan Pj bupati dan peluang kerjasama yang memungkinkan bisa dilakukan. Menurut Bisri, pihaknya sangat terbuka untuk bisa bekerja sama dengan Pemda Kabupaten Cirebon, salah satunya terkait wisata edukasi. ‘’Kami sangat terbuka dengan tawaran kerja sama tersebut,’’ kata Bisri.

Bisri menjelaskan, PG Tersana Baru saat ini memiliki area tanam seluas 3.200 hektare. Menurutnya, jumlah area tanam yang ideal berada pada angka 4.500 hektare. Saat ini, kata Bisri, lahan area tebu bersaing dengan lahan untuk menanam bawang. Banyak lahan yang dulunya digunakan untuk menanam tebu, kemudian digunakan untuk menanam bawang. ‘’Kami berharap, para petani bawang juga didorong untuk ikut menanam tebu,’’ kata Bisri.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement