Kamis 21 Nov 2024 17:00 WIB

Politisasi Agama Berbahaya? Begini Penjelasan Effendi Gazali

Effendi Gazali menyerukan untuk mewaspadai fenomena politisasi agama Pilkada 2024.

Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Komunikasi Politik Effendi Gazali menyerukan untuk mewaspadai fenomena politisasi agama pada Pilkada 2024 karena cukup berbahaya jika digunakan hanya untuk meraup elektoral semata yang dapat mengganggu kerukunan dan persatuan, serta stabilitas politik di Indonesia.

"Komunikasi religiusitas kini tumbuh sebagai bidang ilmu yang terus menggali itu. Isu-isu ini harus didiskusikan dan tidak dibiarkan ditaruh di bawah karpet," kata Effendi di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Menurut dia, ketika agama digunakan sebagai alat politik, sering kali muncul penyimpangan makna dalam penyampaian pesan keagamaan yang seharusnya netral. Hal ini membuat orang menganggap bahwa pandangan tertentu adalah kebenaran mutlak, hanya karena dikemas dalam komunikasi religiusitas untuk mengatasi hambatan-hambatan atau batas fisik.

"Orang bisa membayangkan diri segera ke ‘surga’ dengan segala keindahan yang sangat amat indah dibandingkan dengan masalah-masalah yang sedang dihadapi di dunia nyata," tuturnya.

Akibatnya, Effendi mengatakan obyektivitas dalam pengambilan keputusan, baik secara pribadi maupun kolektif, menjadi bias.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement