Kamis 21 Nov 2024 16:36 WIB

Survei LSI Denny JA : Elektabilitas Dadang Supriatna-Ali Syakieb 53,4% Ungguli Sahrul

Hasil survei menjadi warning buat Sahrul-Gungun karena punya trend turun

Rep: Muhammad Taufik/ Red: Arie Lukihardianti
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung nomor urut 2, Dadang Supriatna-Ali Syakieb saat debat Paslon
Foto: Dok Republika
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung nomor urut 2, Dadang Supriatna-Ali Syakieb saat debat Paslon

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dua hari jelang masa tenang Pilkada Kabupaten Bandung, pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung nomor urut 2, Dadang Supriatna-Ali Syakieb berhasil mengungguli Paslon nomor urut 1, Sahrul Gunawan-Gungun Gunawan.

Berdasarkan temuan data hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pasangan Dadang Supriatna-Ali Syakieb unggul dengan elektabilitas 53,4 persen. Sementara elektabilitas pasangan Sahrul-Gungun Gunawan 44,6 persen.

Baca Juga

Survei LSI Denny JA ini dilaksanakan pada 5-10 November 2024 dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh kecamatan. Survei menggunakan metodologi standar Multistage Random Sampling melalui wawancara tatap muka secara acak dengan margin of error plus minus 2,9 persen.

Peneliti senior LSI Denny JA Network, M Khotib menjelaskan, survei yang dilakukan pihaknya bertujuan memotret preferensi pemilih terhadap dua Paslon yang berkontestasi di Pilkada Kabupaten Bandung.

"Hasilnya paslon nomor urut 2 Dadang Supriatna-Ali Syakieb berhasil mengungguli paslon Sahrul-Gungun Gunawan dengan elektabilitas 53,4 persen. Sementara elektabilitas pasangan Sahrul-Gungun Gunawan 44,6 persen," ujar M Khotib dalam keterangan persnya, Kamis (21/11/2024) sore.

Menurut Khotib, keunggulan Dadang Supriatna-Ali Syakieb juga terpotret dari pemilih yang berkategori militan (strong supporters). Sebesar 36,7 persen mengaku pilihannya sudah mantap kepada paslon nomor urut 2.

Sementara, kata Khotib, pemilih militan yang mengaku mantap kepada Sahrul-Gungun 30,7 persen, turun dari sebelumnya 34,6 persen. Sebaliknya, strong supporters kepada Dadang-Ali Syakieb naik dari sebelumnya 33,9 persen menjadi 36,7 persen.

"Data ini harus menjadi warning buat Sahrul-Gungun karena punya trend turun, baik elektabilitas pasangan, maupun elektabilitas strong supportersnya," kata Khotib.

Biasanya, kata dia, calon yang punya trend turun ada kecenderungan turun lagi. "Sementara, Pilkada tinggal kurang dari seminggu. Ini tidak mudah untuk rebound," katanya.

Namun, Khotib menggingatkan, masih ada sekitar 32,6 persen publik di Kabupaten Bandung yang masuk dalam kategori soft supporters. Yaitu, gabungan pemilih yang sudah memilih tapi bisa berubah, dan mereka yang belum punya pilihan sama sekali.

"Angka soft supporter sebesar 32,6 persen tersebut, biasanya sering kita sebut sebagai lahan tak bertuan. Mereka adalah pemilih cair yang masih bisa diperebutkan siapa saja. Inilah yang harus menjadi "PR" buat kedua paslon, siapa yang bisa mengambil pemilih cair yang paling banyak itulah pemenangnya," kata Khotib.

Khotib juga menyampaikan sejumlah data penting yang menggambarkan keunggulan Dadang-Ali Syakieb. Salah satunya, terlihat pada distribusi dukungan aneka segmen demografis, mulai dari gender, usia, tingkat pendidikan, penghasilan, profesi, pemilih ormas, dan pemilih partai. Termasuk, pemilih di setiap dapil dan kecamatan.

Kecuali, kata Khotib, Sahrul-Gungun hanya unggul di 4 kecamatan saja yaitu di Cileunyi, Soreang, Cimaung dan Cangkuang. Selebihnya, dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung, Dadang-Ali Syakieb unggul merata. Serta, ada beberapa kecamatan yang keunggulannya tipis atau bersaing ketat.

Khotib menegaskan, jika merujuk pada data survei terbaru LSI Denny JA ini, baik dari elektabiltias, strong supporters, dukungan aneka segmen demografis dan dapil serta kecamatan, maka potensi kemenangan lebih besar ada pada pasangan Dadang Supriatna-Ali Syakieb.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement