Kamis 21 Nov 2024 21:02 WIB

Perusahaan Kartu Kredit Terbesar di Israel Terpukul Perang, Rugi Ratusan Miliar Rupiah

Ekonomi Israel terdampak hebat akibat Perang Gaza

Kartu kredit (ilustrasi). Ekonomi Israel terdampak hebat akibat Perang Gaza
Foto: AP Photo/Jenny Kane
Kartu kredit (ilustrasi). Ekonomi Israel terdampak hebat akibat Perang Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV-Surat kabar Israel, Calcalist, melaporkan bahwa IsraCard, salah satu perusahaan kartu kredit terbesar di Israel, mengungkapkan penurunan laba bersih sebesar 2,5 persen menjadi 78 juta shekel (sekitar  20,8 juta dolar AS).

Hasil ini muncul dalam konteks meningkatnya tantangan ekonomi yang ditimbulkan oleh perang yang sedang berlangsung, yang telah membatasi kemampuan perusahaan untuk melakukan pemulihan penuh.

Baca Juga

Volume transaksi meningkat tetapi dipengaruhi oleh harga

Volume transaksi IsraCard mencapai rekor tertinggi NIS 63,2 miliar (sekitar 16,9 miliar dolar AS), mewakili peningkatan 9,1 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun sebelumnya, menurut Calcalist.

Namun, CEO perusahaan, Ran Oz, mencatat bahwa peningkatan ini tidak mencerminkan pertumbuhan permintaan konsumen sebanyak dampak kenaikan harga.

“Orang-orang tidak membeli lebih banyak, mereka membayar lebih banyak,” kata Oz kepada surat kabar tersebut. “Sebagai contoh, perjalanan ke luar negeri telah menurun sebesar 30 persen, namun biaya yang terkait dengan perjalanan tersebut hanya menurun sebesar 8 persen. Ini berarti orang-orang membayar lebih banyak untuk mendapatkan lebih sedikit.”

BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan Mata

Dia juga mencatat bahwa sektor-sektor lain seperti asuransi dan makanan juga mengalami kenaikan harga yang serupa, dengan biaya asuransi naik antara 15 dan 20 persen, yang mencerminkan tantangan yang dihadapi rumah tangga Israel.

Portofolio kredit konsumen menurun

Portofolio kredit konsumen perusahaan mengalami kontraksi sebesar 1,1 persen menjadi NIS 7,2 miliar (sekitar 1,9 miliar dolar AS), sebuah penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tren sebelumnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement