REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustadz M. Syarofuddin Firdaus, Dosen Pesantren Luhur Ilmu Hadits Darus-Sunnah Ciputat
Khutbah I
اَلحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلَيْنَا الْفُرْقَانَ وَأَنْعَمَ عَلَيْنَا الْعِرْفَانَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا. أَمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَمَنْ يَّتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَايَحْتَسِبُ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah..
Sudah sepatutnya kita bersyukur atas segala anugerah yang diberikan Allah kepada kita, khususnya anugerah iman dan Islam. Sebagaimana dikatakan Syekh Nawawi al-Bantani di dalam kitabnya, Qathrul Ghaits: sebaik-baiknya anugerah adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Tentu saja ketaatan itu didasari oleh adanya iman dan Islam. Kemudian shalawat dan salam semoga kita istiqomahi untuk Nabi kita Sayyiduna Muhammad Saw, serta untuk keluarga dan para sahabatnya.
Mereka semua adalah tauladan kita dalam menjalankan agama dan kehidupan di dunia ini. Mereka telah memberikan contoh, maka kita selaku generasi penerus bertugas merawat dan mengembangkan warisan mereka, yaitu agama Islam ini.
Selanjutnya, tidak bosan-bosannya khatib mengingatkan agar selalu ada iktikad di dalam diri kita untuk meningkatkan ketakwaan. Dengan adanya iktikad ini setidaknya kita menyadari dosa dan kesalahan kita, sehingga kita berupaya memperbaikinya.
Dengan begitu, secara tidak langsung kita telah mengimplementasikan iktikad tersebut sehingga ketakwaan kita tidak lagi stagnan. Apalagi Allah menegaskan di dalam firman-Nya:
فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
Artinya, “Maka sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah ketakwaan, dan hendaklah bertakwa kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Al-Baqarah: 197)