Jumat 22 Nov 2024 05:45 WIB

Bahtsul Masail ke-24 Ulas Hukum KH Nasaruddin Umar yang Cium Kening Paus, Ini Hasilnya

Kegiatan ini membahas persoalan keislaman kontemporer berbasis kitab kuning.

Imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kening Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus  saat menghadiri acara dialog lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Dalam lawatannya ke Indonesia, Paus Fransiskus menghadiri kegiatan dialog bersama pemuka lintas agama di Masjid Istiqlal serta menandatangani prasasti sekaligus meninjau terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kening Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus saat menghadiri acara dialog lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Dalam lawatannya ke Indonesia, Paus Fransiskus menghadiri kegiatan dialog bersama pemuka lintas agama di Masjid Istiqlal serta menandatangani prasasti sekaligus meninjau terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI — Pondok Pesantren Al Falah Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjadi tuan rumah Bahtsul Masail ke-24 yang menghadirkan delegasi dari lebih dari 100 pondok pesantren se-Jawa dan Madura.

Perwakilan pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Gus H. Iffatul Lathoif mengemukakan kegiatan ini membahas berbagai persoalan keislaman kontemporer dengan pendekatan berbasis kitab kuning.

Baca Juga

"Sebagai tuan rumah, atas nama Pondok Pesantren Al Falah Ploso, kami mengucapkan terima kasih kepada para delegasi dari pondok pesantren yang telah memotivasi santri-santri lain, khususnya santri Al Falah, untuk lebih giat belajar dan menjadi penerus generasi sebelumnya," ujar Gus Thoif dalam keterangannya di Kediri, Jawa Timur, Kamis (21/11) malam.

photo
Imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kening Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus saat menghadiri acara dialog lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Dalam lawatannya ke Indonesia, Paus Fransiskus menghadiri kegiatan dialog bersama pemuka lintas agama di Masjid Istiqlal serta menandatangani prasasti sekaligus meninjau terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. - (Republika/Thoudy Badai)

Ia menjelaskan kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, Rabu (20/11) hingga Kamis (21/11) malam. Adapun pembagian komisi dan pemimpin sidang, yakni para peserta dibagi ke dalam tiga komisi untuk membahas isu-isu yang telah dirumuskan sebelumnya, antara lain Komisi A dengan pemimpin Ustaz Sibro Mulisi, Komisi B Ustaz Ahmad dan Komisi C Ustaz Dliya'ur Ridlo Bardil Muwaffaq.

Adapun topik dan hasil bahasan bahwa setiap komisi membahas isu-isu kekinian yang berakar pada problematika masyarakat dengan pendekatan keislaman.

Komisi A membahas, antara lain yakni cium kening dan pelukan dengan pemimpin gereja Katolik dunia. Membahas tindakan KH Nasaruddin Umar yang mencium kening dan memeluk Paus Fransiskus, kemudian dikaji dari sudut pandang syariat. Untuk hasilnya adalah boleh, dengan alasan menjaga hubungan diplomasi dan citra Islam sebagai agama yang ramah. Sedangkan rujukan adalah Kitab Buroiqoh.

Pembahasan kedua tentang game horror Alqur'an. Fenomena game yang melibatkan pembacaan ayat Alqur'an sebagai mekanisme permainan. Untuk hasilnya diperbolehkan jika digunakan untuk meningkatkan kecintaan terhadap Alqur'an, tetapi perlu pengawasan ketat agar tidak disalahgunakan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement