REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Nabi Muhammad telah menunaikan umroh sebanyak empat kali. Semuanya dilakukan dilakukan pada bulan dzulqa'dah. (riwayat Aisyah, Ibn Abbas, Anas bin Malik dikuatkan oleh Ibnu Qayyim).
KH Mohammad mengatakan di Ensiklopedi Haji dan Umrah, umroh pertama dilakukan pada tahun keenam Hijriyah yaitu umroh hudaibiyah, umroh kedua dilakukan pada tahun ketujuh Hijriyah.
Umroh ketiga dilakukan pada tahun kedelapan hijriyah atau setelah penaklukan Makkah. Dan umroh keempat dilakukan pada tahun kesepuluh Hijriah berbarengan dengan Haji Wada Haji perpisahan.(Riwayat Imam Muslim).
Mereka menolak pendapat yang mengatakan bahwa salah satu umrah nabi dilakukan pada bulan Rajab dan Syawal (Ibnu Qayyim, Zas Al Maad jilid 1 halaman 184).
Sementara untuk haji, Rasulullah SAW menunaikan ibadah haji satu kali di tahun beliau wafat (10 H) di kenal dengan Haji Wada, karena setelahnya beliau tidak bertemu kembali dengan kaum muslimin. Pada kesempatan itu Rasulullah berpesan kepada kaum Muslimin mengenai kehidupan sosial ekonomi dan politik.
KH. Mohammad Hidayat, MBA dalam bukunya Ensiklopedi Haji dan Umrah menuliskan, di antara sabda nabi itu adalah:
"Peganglah apa yang datang dariku. Barangkali aku tidak akan berjumpa lagi dengan kalian semua setelah tahun ini. "HR Baihaqi).