Ahad 24 Nov 2024 17:13 WIB

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi

Korban terdampak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki mencapai 13.240 jiwa

Lava pijar keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki tampak dari Desa Konga di Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Ahad (10/11/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Mega Tokan
Lava pijar keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki tampak dari Desa Konga di Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Ahad (10/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Api Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami erupsi pada Ahad (24/11/2024) pukul 09:56 WITA. Sebagai langkah antisipasi terhadap dampak erupsi, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi.

Menurut informasi resmi yang dirilis oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom letusan teramati mencapai ketinggian sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung atau sekitar 2.584 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga

Pantauan tim komunikasi dan informasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi), Minggu yang berada di Desa Ile Gerong menunjukkan bahwa kolom abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal mengarah ke barat.

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki, serta wisatawan yang berada di daerah tersebut, tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi, demikian keterangan resmi Kemkomdigi yang diterima di Jakarta, Ahad.

Warga juga diminta untuk menghindari sektor dengan arah Barat Daya hingga Barat Laut sejauh 8 km. Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki juga perlu mewaspadai potensi terjadinya banjir lahar hujan, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung.

Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, potensi bencana ini dapat meningkat. Bagi warga yang terdampak hujan abu, disarankan untuk memakai masker atau penutup hidung dan mulut guna melindungi sistem pernapasan dari bahaya abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan.  

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Flores Timur Heronimus Lamawuran menyatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera, Wulanggitang, Flores Timur, serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung untuk pemantauan lebih lanjut.

"Selain itu, PVMBG juga berkoordinasi dengan BPBD Provinsi NTT dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi terbaru mengenai aktivitas gunung berapi ini, kami mengimbau masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah," kata Heronimus.

Hingga 23 November 2024 pukul 20:00 WITA, tercatat total korban terdampak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki mencapai 13.240 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.607 jiwa berada di pos lapangan (poslap) pengungsian yang tersebar di enam lokasi, sementara 7.363 jiwa mengungsi secara mandiri di rumah keluarga atau kerabat.

Sejak erupsi pertama kali pada 4 November 2024, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut mencapai sembilan orang, dengan  lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di RSUD Larantuka, Nusa Tenggara Timur.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement