Senin 25 Nov 2024 06:54 WIB

Rabi Israel Diculik dan Dibunuh di Uni Emirat Arab, Tiga Pelaku Diamankan

Otoritas UEA mengonfirmasi telah menemukan jasad Kogan yang dinyatakan hilang.

Penculikan dan pembunuhan rabi Israel.
Foto: Wikipedia
Penculikan dan pembunuhan rabi Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Otoritas di Uni Emirat Arab telah menangkap tiga orang menyusul dengan kematian seorang rabi Israel. Zvi Kogan, yang juga memegang kewarganegaraan Moldova dan merupakan perwakilan dari Chabad, sebuah gerakan keagamaan Yahudi Hasid dengan komunitas, sinagoga, dan lembaga lain di banyak negara, telah hilang sejak Kamis sore.

Situs resmi Chabad menyatakan dia diculik dari Dubai – salah satu dari tujuh emirat yang membentuk UEA.

Baca Juga

Pada Ahad, Kementerian Dalam Negeri UEA mengonfirmasi telah menemukan jenazah Kogan dan menangkap tiga orang sehubungan dengan kematiannya.

Kemdagri tidak mengkonfirmasi identitas atau afiliasi para tersangka. Namun mereka telah memulai 'prosedur hukum' yang diperlukan dan akan merilis rincian lebih lanjut setelah penyelidikan selesai.

Sebelumnya pada Ahad, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah bahwa Israel akan menggunakan segala cara yang ada untuk membawa para pembunuh Kogan dan akan membawa pelaku ke pengadilan.”

Menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Kogan, Netanyahu menambahkan bahwa pembunuhan seorang warga negara Israel dan utusan Chabad adalah tindakan teror yang keji dan antisemit.

Pihak berwenang Israel telah mengeluarkan kembali imbauan perjalanan bagi warga negaranya, merekomendasikan untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak penting dan mengatakan pengunjung harus meminimalkan pergerakan dan tetap berada di tempat yang aman.

Kogan bekerja bersama utusan Chabad lainnya untuk membangun dan memperluas Yudaisme di UEA. Dia mendirikan pusat pendidikan Yahudi pertama di wilayah tersebut, serta membantu menyediakan makanan halal secara luas. Demikian menurut situs resmi gerakan Chabad.

Istri Kogan, Rivky, adalah warga negara AS, yang pamannya, Rabbi Gavriel Holtzberg, terbunuh dalam serangan teror Mumbai tahun 2008.

UEA memiliki komunitas Yahudi kecil, diperkirakan berjumlah ribuan. Tahun lalu, negara Teluk tersebut membuka sinagoga pertama yang dibangun khusus. Disebut Rumah Keluarga Ibrahim, kompleks lintas agama ini juga memiliki sebuah masjid dan gereja.

Hubungan antara UEA dan Israel telah mencair dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, UEA menjadi negara Arab paling terkemuka dalam beberapa dekade yang membuka hubungan dengan Israel, berdasarkan perjanjian yang ditengahi AS yang dikenal sebagai Abraham Accords.

Namun Reuters mengatakan kehadiran warga Israel dan Yahudi di depan umum telah berkurang sejak serangan 7 Oktober. Anggota komunitas Yahudi mengatakan kepada badan tersebut bahwa sinagoga informal di Dubai ditutup setelah serangan tersebut karena masalah keamanan.

Sementara itu Kedutaan Besar Iran di Uni Emirat Arab  dengan tegas menolak tuduhan keterlibatan Iran dalam pembunuhan individu ini.  Pernyataan Kementerian Luar Negeri Emirates tidak memberikan rincian mengenai para tersangka atau mengatakan apakah mereka telah didakwa.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement