Selasa 26 Nov 2024 03:59 WIB

Kisah Imam Syafii Pecahkan Semua Teka-Teki dari Para Ulama yang Membencinya

Imam Syafii dibenci sejumlah ulama karena dicintai banyak kalangan.

Al Um, Kitab karya Imam Syafii
Foto: google.com
Al Um, Kitab karya Imam Syafii

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Imam Syafii adalah ulama besar yang dicintai berbagai kalangan. Dia dicintai oleh rakyat hingga penguasa.

Khalifah Harun Ar-Rasyid adalah orang yang mencintai Imam Syafi'i dan sering menyanjung beliau. Namun, kecintaan khalifah Ini membuat para ulama Irak dengki dan iri kepada Imam Syafii.

Baca Juga

Lalu, mereka pun bersepakat untuk mempersiapkan beberapa pertanyaan dengan gaya bahasa teka-teki untuk menguji kecerdasan Imam Syafi'i.

Setelah mereka membuat beberapa pertanyaan, mereka memberitahukan kepada Harun Ar-Rasyid, lalu ia pun mendatangi diskusi tersebut. Kemudian, para ulama itu mengajukan beberapa pertanyaan kepada Imam Syafi'i.

Para Ulama Bertanya:

"Apa pendapat anda tentang seorang laki-laki yang menyembelih seekor domba di rumahnya, lalu ia keluar untuk suatu keperluan. Setelah kembali, ia berkata kepada keluarganya,'makanlah oleh kalian domba tersebut, karena ia telah diharamkan untukku." Lalu keluarganya berkata, 'dan ia juga diharamkan untuk kita."

Imam Syafi'i menjawab:

Sesungguhnya laki-laki itu adalah seorang musyrik, lalu ia menyembelih seekor domba atas nama berhala. Setelah itu ia keluar dari rumahnya untuk beberapa kepentingan. Lalu, Allah memberinya hidayah. Laki-laki itu kemudian masuk Islam sehingga domba sembelihannya diharamkan baginya. Ketika keluarganya mengetahui keislamannya, mereka juga masuk Islam sehingga domba sembelihan itu juga diharamkan atas mereka."

Para ulama bertanya:

Apa pendapat anda tentang seorang laki-laki yang ditinggal kabur budaknya, lalu laki-laki itu berkata, 'Budak itu merdeka jika aku memakan makanannya, atau aku menemukannya.' Lalu bagaimana ia keluar dari perkataannya tersebut?"

Imam Syafi'i menjawab:

"Ia memberikan budak tersebut kepada anak-anaknya, kemudian ia makan. Setelah itu ia minta kembali budak yang telah diberikannya tersebut dari anak-anaknya."

sumber : Biografi Empat Imam Mazhab/Abdul Aziz Asy-Syinawi/Beirut Publishing
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement