Selasa 26 Nov 2024 07:46 WIB

Laba Jasindo Melonjak 228 Persen hingga Oktober 2024

Sejumlah indikator utama menunjukkan pertumbuhan yang solid.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo)
Foto: Jasindo
PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi atau Indonesia Financial Group (IFG), PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) berhasil mencatatkan peningkatan kinerja keuangan yang signifikan. Direktur Utama Jasindo Andy Samuel mengatakan sejumlah indikator utama menunjukkan pertumbuhan yang solid dan memberikan sinyal positif untuk industri asuransi nasional.

"Hingga Oktober 2024, laba perusahaan mencapai Rp 38,39 miliar atau mengalami peningkatan 228,47 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencatat kerugian sebesar Rp 29,88 miliar," ujar Andy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/11/2024).

Baca Juga

Andy menyampaikan pertumbuhan laba ini didukung oleh pendapatan premi yang juga naik 26,47 persen menjadi sebesar Rp 2,95 triliun dari Rp 2,33 triliun pada tahun sebelumnya di periode yang sama. Andy mengatakan perbaikan ini mencerminkan strategi bisnis yang dijalankan efektif dan didukung operasional perusahaan yang mengedepankan profitabilitas, serta berdasar pada tata kelola yang baik.

"Pencapaian ini menunjukkan kemampuan Jasindo tetap tumbuh dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan pasar, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri asuransi umum di Indonesia," ucap Andy.

Melalui pendekatan Risk Management Partnership, sambung Andy, Jasindo berperan sebagai mitra strategis yang membantu tertanggung dalam mengelola risiko secara menyeluruh. Pendekatan ini dirancang untuk membantu para nasabah mengidentifikasi risiko, khususnya risiko operasional.

"Pendekatan ini memungkinkan kami tidak hanya berperan sebagai penyedia perlindungan risiko, tetapi juga sebagai risk engineer yang proaktif dalam menganalisis potensi dan mengidentifikasi celah-celah risiko yang mungkin timbul," sambung Andy.

Andy menambahkan keberhasilan implementasi pendekatan ini sangat bergantung pada peran aktif tim bisnis, baik di kantor pusat maupun di Representative Office. Andy menyampaikan Jasindo membekali tim dengan keahlian teknis yang mumpuni untuk menyediakan solusi asuransi yang tepat bagi nasabah.

"Peran mereka sangat penting dalam memberikan layanan bernilai tambah dengan membantu tertanggung mengenali celah risiko dan merancang strategi mitigasi yang efektif," lanjut Andy.

Tak hanya laba dan pendapatan premi yang tumbuh, Andy memaparkan, hasil underwriting perusahaan juga meningkat 10,98 persen menjadi Rp 215,14 miliar dibandingkan Oktober 2023 yang tercatat Rp 193,86 miliar. Pertumbuhan ini menunjukkan pengelolaan risiko dan penerapan prudent underwriting yang berjalan baik.

"Sebagai bagian dari ekosistem BUMN, perusahaan ingin mendukung peningkatan kontribusi BUMN kepada negara dengan mencatatkan pendapatan yang positif melalui penyediaan perlindungan risiko," ucap Andy.

Andy mengatakan hasil investasi Jasindo hingga Oktober 2024 juga mencapai Rp 215,20 miliar atau meningkat kenaikan sebesar 37,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 156,94 miliar. Andy menilai pertumbuhan ini mencerminkan pengelolaan investasi yang semakin prudent dan optimal di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.

Berbekal pengalaman menjamin risiko besar (mega risk) di beberapa sektor industri, Jasindo tidak hanya menyediakan proteksi asuransi, tetapi juga bertindak sebagai partner dalam melakukan asesmen risiko operasional secara komprehensif.

"Perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik dengan menawarkan berbagai pilihan jalur distribusi layanan. Salah satu bentuknya adalah melalui mitra-mitra yang telah terjalin dengan Jasindo," kata Andy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement