REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan pada Senin, bahwa mereka berhasil menyergap pasukan Israel di Beit Lahia. Perlawanan ini untuk mencegah rencana Israel mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza utara.
Brigade tersebut mengatakan - dalam pernyataan melalui aplikasi Telegram - bahwa para pejuangnya bentrok dengan senapan mesin dan granat tangan dengan pasukan Israel yang terdiri dari 10 tentara di sebuah rumah dekat Masjid Taiba di pusat Beit Lahia, menewaskan dan melukai mereka.
Brigade Qassam juga mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan tank Merkava Israel dengan peluru anti-tank, " Al-Yassin 105, " di jalan yang sama.
Penyergapan Beit Lahia terjadi setelah serangkaian operasi yang dilakukan Brigade Qassam dalam beberapa hari terakhir di utara dan selatan Jalur Gaza, yang mengakibatkan kematian dan cedera di kalangan tentara Israel.
In this video, Al-Qassam fighters are seen targeting a house in which an Israeli force was fortified near the Saftawi junction west of Jabaliya, in northern Gaza. pic.twitter.com/5CiaDb6olk
— The Palestine Chronicle (PalestineChron) November 23, 2024
Dalam perkembangan terbaru perangnya, militer Israel mengatakan, melalui koordinasi dengan dinas keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, pihaknya telah membunuh seorang pejuang utama Hamas yang merupakan bagian dari batalion di Jabalia barat.
Mereka mengklaim Ahmad Abd el-Halim Abu Hussein “tersingkir” dalam serangan akhir pekan lalu dan bahwa dia bertanggung jawab atas “banyak serangan roket dan mortir” terhadap tentara Israel yang beroperasi di Jalur Gaza. Beberapa pejuang Hamas lainnya gugur dalam serangan itu, menurut militer Israel.
Perkembangan lapangan lainnya, koresponden Aljazirah melaporkan,empat warga Palestina syahid dan sejumlah lainnya luka-luka pagi ini akibat penembakan Israel yang menargetkan kawasan Musabah, utara kota Rafah, di selatan Jalur Gaza.
Di tengah Jalur Gaza, warga Palestina terluka akibat penembakan artileri intensif yang menargetkan kamp baru Nuseirat, dan koresponden Aljazirah mengindikasikan bahwa pesawat tak berawak Israel menembaki rumah-rumah di kamp baru tersebut.
Kamp Al-Nuseirat dan daerah-daerah di utara juga menjadi sasaran serangan dan penembakan artileri, menurut sumber-sumber Palestina. Di Jalur Gaza utara, tentara Israel melancarkan serangan udara dan penembakan artileri di daerah-daerah termasuk Jabalia dan Beit Lahia, menurut media Palestina.
Saksi mata mengatakan bahwa pasukan pendudukan meledakkan rumah-rumah di daerah Saftawi, sebelah barat kamp Jabalia, dan beberapa daerah di Beit Lahia.
Sejak 5 Oktober, tentara Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza bagian utara. Operasi tersebut sejauh ini telah mengakibatkan kematian lebih dari 2.300 warga Palestina dan pengungsian lainnya ke Kota Gaza di selatan.
Pembersihan etnis
Sementara itu, surat kabar Haaretz mengutip para pejabat senior Israel yang mengatakan bahwa tentara Israel menuntut penduduk di wilayah utara Jalur Gaza untuk mengungsi dari rumah mereka, meskipun tentara Israel menolak melaksanakan rencana para jenderal di Jalur Gaza utara.
Surat kabar tersebut mengatakan bahwa tentara Israel secara sistematis meratakan sisa bangunan di kamp Jabalia. Ia menambahkan, kawasan kamp Jabalia sudah tidak layak huni lagi.
Haaretz menunjukkan bahwa citra satelit baru-baru ini menunjukkan tingkat kerusakan luas yang disebabkan oleh operasi darat dan serangan udara Israel di kamp Jabalia.
Aljazirah memperoleh gambar yang menunjukkan dampak kehancuran yang meluas di kamp tersebut. Agresi Israel terutama menargetkan Jalur Gaza bagian utara, kamp Jabalia dan Beit Lahia, tempat perlawanan Palestina menghadapi pasukan penyerang.