Selasa 26 Nov 2024 16:05 WIB

Investasi AS di Indonesia Capai Rp 1.066 Triliun dalam Satu Dekade Terakhir

Indonesia dinilia masih perlu melakukan perbaikan iklim investasi.

Rep: Eva Rianti / Red: Satria K Yudha
Konferensi pers US-Indonesia Investment Summit di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024).
Foto: Eva Rianti/Republika
Konferensi pers US-Indonesia Investment Summit di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Laporan terbaru AmCham Indonesia dan US Chamber of Commerce menunjukkan investasi Amerika Serikat (AS) di Indonesia mencapai hingga 67 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 1.066 triliun (kurs Rp1 5.921 per dolar AS) pada periode 2014—2023. Angka investasi dalam satu dekade tersebut menciptakan dampak ekonomi mencapai hingga 130 miliar dolar AS atau sekira Rp 2.070 triliun. 

Angka investasi AS di Indonesia tersebut termuat dalam laporan teranyar AmCham Indonesia dan US Chamber of Commerce berjudul ‘US Investment: A Partner in Innovation for Indonesia’. 

Baca Juga

“Kehadiran perusahaan AS sangat penting, tidak hanya untuk investasi finansial yang signifikan, tetapi juga sebagai katalis inovasi di berbagai sektor,” kata Managing Director AmCham Indonesia Lydia Ruddy dalam acara US-Indonesia Investment Summit 2024 bertajuk 'Golden Indonesia: Charting Path to 2045' yang digelar di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024). 

Laporan tersebut mencatat ada empat komposisi investasi AS di Indonesia pada 2014—2023. Perinciannya, yakni investasi yang mengalir ke Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) sebesar 17,151 miliar dolar AS, hulu migas (minyak dan gas) sebanyak 37,430 miliar dolar AS. 

Selanjutnya, sektor merger dan akuisisi sebesar 7,8 miliar dolar AS. Serta investasi tambahan oleh perusahaan AS sebanyak 5 miliar dolar AS. 

“Jadi lebih banyak di sektor sumber daya alam pertambangan, kemudian mesin-mesin besar. Tetapi khususnya dalam dekade terakhir, juga lebih banyak investasi dalam ekonomi digital, dalam layanan, dan dalam farmasi,” terangnya. 

Lydia melanjutkan, untuk dapat meningkatkan investasi AS di Indonesia, perlu adanya perbaikan iklim investasi di Indonesia. Hal itu merupakan satu hal yang menantang bagi perusahaan, khususnya sebagian besar perusahaan yang menajdi bagian dari rantai pasokan global.

Angka investasi yang tertera dalam laporan tersebut disebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan data resmi pemerintah Indonesia, karena mencakup semua sektor serta aktivitas merger dan akuisisi. 

Laporan AmCham feat US Chamber of Commerce tersebut dan gelaran Investment Summit menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara AS dan Indonesia untuk mendukung tujuan Indonesia bergabung dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) serta menjadi salah satu ekonomi terkemuka pada 2045.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement