Rabu 27 Nov 2024 06:52 WIB

Polda Jabar Terjunkan 21 Ribu Personel Amankan Pilkada Serentak

Para personel bakal mengamankan sebanyak 62.641 TPS di Jabar

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus dan sejumlah pejabat terkait
Foto: Edi Yusuf
Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus dan sejumlah pejabat terkait

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Polda Jawa Barat bersama polres jajaran serta BKO Mabes Polri menerjunkan 21.397 personel untuk mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat (Jabar). Total personel gabungan dari TNI-Polri dan linmas yang akan mengamankan pilkada mencapai 267.718 orang.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, kurang lebih 267.718 personel akan dilibatkan dalam pengamanan pilkada serentak. Mereka terdiri dari personel polri, TNI dan petugas linmas di wilayah masing-masing.

Baca Juga

Dari 267. 718 personel yang diterjunkan, sebanyak 21.197 personel berasal dari Polda Jabar, polres jajaran dann BKO Mabes Polri sebanyak 200 personel. Sedangkan personel TNI sebanyak 9.897 orang. "Polda Jawa Barat berkomitmen menjaga situasi keamanan ketertiban masyarakat dalam rangka pengamanan pilkada serentak 2024," ujar Jules saat Apel pergeseran Pasukan ke TPS, Selasa (26/11/2024).

Ia menuturkan para personel bakal mengamankan sebanyak 62.641 tempat pemungutan suara (TPS) di Jawa Barat kecuali Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kota Depok. Pihaknya telah melakukan pemetaan kerawanan di tiap TPS. "Ada kurang lebih 62.251 TPS  yang menurut kategori kurang rawan kemudian ada 373 TPS  berkategori rawan dan ada 17 TPS yang kategorinya sangat rawan," kata dia.

Jules menuturkan kerawanan yang dimaksud seperti rawan bencana sebab lingkungan berbukit atau jarak tempuh menuju TPS yang jauh. Serta potensi bencana banjir dan longsor.

Pihaknya juga melakukan pengamanan dan mengawasi pendistribusian logistik, penyimpanan logistik pilkada serentak, serta dilakukan patroli ke PPS dan TPS. Para petugas pun mengecek apakah logistik sudah tersalurkan ke TPS.

"Dilakukan patroli pengawasan untuk mengantisipasi money politik, penyebaran berita hoaks,hate speed dan ujaran kebencian kemudian ada black campaign atau kampanye hitam dan negatif campaign," kata Kabid Humas Polda Jabar ini.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement