Rabu 27 Nov 2024 19:30 WIB

Empat Ciri Pemimpin Munafik yang Harus Diwaspadai

Orang munafik ditempatkan di tingkat paling bawah dari neraka.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Munafik/ilustrasi
Foto: top-10-list.org
Munafik/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya menjelaskan empat ciri orang munafik. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat An-Nisa Ayat 145, orang munafik ditempatkan di tingkat paling bawah dari neraka.

Siapapun termasuk para pemimpin dan penguasa yang memiliki satu dari empat ciri munafik yang disebutkan dalam hadits, sebagian ulama mengatakan bahwa mereka sudah termasuk munafik.

Baca Juga

Imam Muslim meriwayatkan sabda Nabi Muhammad SAW terkait empat ciri sifat orang munafik. Jika seorang calon pemimpin memiliki sifat munafik seperti yang disebutkan Rasulullah SAW, maka harus diwaspadai dampak buruknya, karena dia melakukan dosa besar hingga diancam ditempatkan di neraka paling bahwa. Kecuali dia bertobat dengan sungguh-sungguh dan membuang jauh-jauh sifat munafiknya.

صحيح مسلم ٨٨: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ ح و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَلَّةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَلَّةٌ مِنْ نِفَاقٍ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ غَيْرَ أَنَّ فِي حَدِيثِ سُفْيَانَ وَإِنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْ النِّفَاقِ

Abdullah bin Amru berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ada empat perkara, siapapun yang empat perkara tersebut ada pada dirinya maka dia menjadi orang munafik sejati, dan jika salah satu sifat dari empat perkara tersebut ada pada dirinya, maka pada dirinya terdapat satu sifat dari kemunafikan hingga dia meninggalkannya. Jika berbicara selalu berdusta (berbohong), jika melakukan perjanjian menyelisihi (melanggar), jika berjanji (membuat kesepakatan) selalu ingkar (berkhianat), dan jika berselisih (bertengkar) selalu licik (menyimpang)." Dalam hadits Sufyan redaksinya berbunyi, "Apabila dalam dirinya terdapat salah satu sifat (munafik) tersebut maka dia memiliki salah satu sifat kemunafikan." (HR Imam Muslim)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement