REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Imam As-Suyuthi dalam kitabnya berjudul Asbabun Nuzul menjabarkan sebab turunnya surat yasin ayat pertama hingga kesepuluh. Dalam ayat pertama dan kedua Surah Yasin, Allah berfirman dengan redaksi:
يٰسۤ
وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِ
Yā Sīn. wal-qur'ânil-ḫakîm
Yā Sīn. Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah
Ibnu Abbas mengatakan bahwa ketika Rasulullah SAW membaca Surat As-Sajdah dengan suara nyaring, orang-orang Quraisy merasa terganggu. Mereka kemudian bersiap-siap menyiksa Rasulullah SAW namun tiba-tiba tangan mereka terbelenggu di pundak-pundaknya. Lalu, mereka pun menjadi buta.
Mereka kemudian mengharapkan pertolongan Nabi dan berkata: “Kami sangat mengharapkan bantuan tuan atas nama Allah dan atas nama keluarga,”. Maka kemudian turunlah 10 ayat, yakni ayat pertama hingga ayat kesepuluh Surat Yasin.
Pada ayat ke-10, Allah berfirman:
وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
“Wa sawaa-un alaihim a-andzartahum am lam tundzirhum laa yu’minun,”.
“Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi mereka peringatan ataukah kamu tidak memberi peringatan pada mereka, mereka tidak akan beriman,”.
Imam Al-Qurthubi, menurut Imam As-Suyuthi menjelaskan, yang dimaksud mereka dalam ayat tersebut adalah orang-orang Quraish pembangkang. Yang termasuk di dalamnya ada Abu Jahal, Al-Walid bin Al-Mughirah, dan seorang dari Bani Makhzum yang tidak diketahui namanya.