Kamis 28 Nov 2024 18:12 WIB

Mengekor Bursa Kawasan, IHSG Ditutup Melemah

IHSG ditutup melemah 45,73 poin atau 0,63 persen ke posisi 7.200,16.

Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.087 melemah 79,49 poin atau minus 1,11 persen dari perdagangan sebelumnya. Pelemahan IHSG terjadi usai Israel membalas serangan Iran. Ketegangan Iran dengan Israel yang semakin memanas tersebut menimbulkan sintimen negatif terhadap pasar modal Tanah Air.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.087 melemah 79,49 poin atau minus 1,11 persen dari perdagangan sebelumnya. Pelemahan IHSG terjadi usai Israel membalas serangan Iran. Ketegangan Iran dengan Israel yang semakin memanas tersebut menimbulkan sintimen negatif terhadap pasar modal Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (28/11/2024) sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 45,73 poin atau 0,63 persen ke posisi 7.200,16. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,29 poin atau 0,71 persen ke posisi 873,47.

“Bursa Asia bergerak mixed (variatif) pasca rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS) kemarin yang menunjukkan inflasi tidak kunjung menurun sesuai target The Fed yaitu 2 persen," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Selain itu, kemungkinan perang tarif yang dipicu oleh kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump dan laporan ledakan di kota-kota di Ukraina yang menyebabkan para investor sedikit khawatir.

Namun demikian, berdasarkan risalah Federal Open Market Committee (FOMC) yang diterbitkan kemarin, The Fed masih diperkirakan akan memberikan pengurangan suku bunga acuan ketiga pada Desember 2024, yang menunjukkan bahwa para pejabat terbagi atas seberapa jauh mereka mungkin perlu memangkas suku bunga acuan.

Pada sisa pekan ini, inflasi Eropa akan dirilis Jumat (29/11) besok dan diperkirakan mengalami kenaikan dari sebelumnya 2 persen menjadi 2,3 persen.

Selain itu, pada Sabtu (30/11), Indeks PMI Manufacture NBS China diperkirakan mengalami kenaikan dari sebelumnya 50,1 menjadi 50,3.

Dari dalam negeri, IHSG masih terkontraksi setelah perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat, yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 2,20 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen nonprimer dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 0,31 persen dan 0,07 persen.

Sedangkan, tujuh sektor melemah yaitu sektor energi turun paling dalam minus 2,81 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor infrastruktur yang masing- masing turun sebesar 1,14 persen dan 0,86 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu SKLT, UNTD, INPC, JIHD dan VOKS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni TOSK, SURI, ADRO, TRUK dan KREN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.046.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,07 miliar lembar saham senilai Rp10,68 triliun. Sebanyak 239 saham naik 360 saham menurun, dan 346 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 314,09 poin atau 0,56 persen ke level 38.349,06, indeks Shanghai melemah 14,08 poin atau 0,43 persen ke posisi 3.295,70, indeks Kuala Lumpur melemah 6,76 poin atau 0,42 persen ke posisi 1.597,49, dan indeks Straits Times menguat 29,16 poin atau 0,79 persen ke 3.737,25.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement