Kamis 28 Nov 2024 18:56 WIB

Jalan Margonda Disebut Jadi Biang Kerok PKS Kalah di Pilkada Depok?

Warga Depok dinilai menginginkan adanya perubahan melalui pilkada.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Pasangan calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq menggelar soft launching deklarasi di Situ Rawa Kalong, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (7/8/2024).
Foto: Antara/Feru Lantara
Pasangan calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq menggelar soft launching deklarasi di Situ Rawa Kalong, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (7/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Ernesto Maraden Sitorus merespon soal dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kemungkinan tumbang di ajang Pilkada 2024. Hal ini dikarenakan kekalahan paslon pejawat Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq versi hitung cepat sejumlah lembaga survei. 

Hasil quick count pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Depok menempatkan pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah unggul dengan perolehan 53,19 persen. Keunggulan pasangan nomor urut 2 tersebut menurut quick count masih menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok.

 

"Gambaran tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Depok tidak puas dengan kepemimpinan kader PKS selama beberapa periode belakangan ini," kata Fernando kepada Republika, Kamis (28/11/2024). 

 

Fernando menilai dominasi PKS selama ini di Depok sepertinya akan berakhir melalui Pilkada tahun ini berdasarkan hasil quick count. Walaupun PKS coba menampilkan hasil yang berbeda. 

 

"Apabila pada akhirnya hasil penetapan KPU sama dengan hasil quick count membuktikan bahwa kader PKS selama memimpin Depok dianggap gagal oleh masyarakat," ujar Fernando. 

 

Fernando mengamati kegagalan PKS di tahun ini dikarenakan kadernya sendiri. Selama memimpin, mereka malah gagal mewujudkan harapan masyarakat Depok. Misalnya jalan Margonda yang masih jadi sarang kemacetan. 

 

"Selama kepemimpinan kader PKS persoalan Kota Depok belum berhasil terselesaikan sehingga membuat masyarakat memberikan kesempatan kepada pasangan calon wali kota yang diusung oleh partai lain," ujar Fernando. 

 

Fernando juga menyinggung intoleransi di Depok. Kondisi ini menurut Fernando menjadikan masyarakat Depok menginginkan perubahan. 

 

"Membuat masyarakat menginginkan adanya sebuah perubahan kepemimpinan dengan memperhatikan partainya pendukungnya," ujar Fernando. 

 

Dari hasil hitung cepat (quick count) lembaga Indikator Politik Indonesia mendapati pasangan calon nomor urut 2 Supian Suri-Chandra Rahmansyah unggul atas Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq.

 

Berdasarkan perhitungan hitung cepat Indikator pada Rabu pukul 18.00 WIB dengan data yang masuk 83,50 persen menyebutkan pasangan Supian-Chandra unggul dengan dengan memperoleh sebesar 52,91 persen. Sedangkan pasangan Imam-Ririn sebesar 47,09 persen.

 

Kemudian Voxpol Center juga mengungkap pasangan Imam-Ririn yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih 46,81 persen suara. Sedangkan Supian Suri-Chandra Rahmanysah, memperoleh 53,19 persen suara. Hasil quick count ini diumumkan seusai data masuk mencapai 100 persen pada pukul 20.32 WIB, Rabu (27/11/2024).

 

Namun, DPD PKS telah membantahnya dan mengeluarkan hasil hitung sendiri yang memenangkan pasangan yang diusungnya. Menurut hitungan PKS, Imam-Ririn mendapat 51,5 persen sementara rivalnya yakni Supian Suri-Chandra Rahmansyah 48,5 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement