Sabtu 30 Nov 2024 01:59 WIB

Kemlu Benarkan Penangkapan WNI yang Coba Sakiti Lansia di Jepang

WNI itu mencoba menyakiti dan merampok lansia di Jepang untuk keperluan judi online.

Police line (ilustrasi). Seorang WNI ditangkap polisi Jepang karena telah menyakiti lansia di kediamannya.
Foto: Wikipedia
Police line (ilustrasi). Seorang WNI ditangkap polisi Jepang karena telah menyakiti lansia di kediamannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengonfirmasi penangkapan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) dengan tuduhan percobaan perampokan dan pembunuhan terhadap dua lansia warga negara Jepang.

“Pada tanggal 28 November 2024, KBRI Tokyo menerima informasi dari Kepolisian Kakegawa, Prefektur Shizuoka yang menyampaikan tindakan penangkapan atas seorang WNI dengan inisial YAP, usia 24 tahun,” kata Direktur Pelindungan WNI-BHI Kemlu RI Judha Nugraha melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Baca Juga

Judha menyampaikan bahwa YAP ditangkap pada 27 November 2024. Tindakannya tersebut menyebabkan kedua lansia berusia 81 tahun dan 78 tahun terluka parah dan dirawat di rumah sakit.

YAP merupakan peserta magang di perusahaan bahan baku bangunan di Chihama, Kakegawa. Ia telah berada di Jepang selama dua tahun. YAP melakukan perampokan untuk keperluan judi online.

Saat ini, kata dia, Kepolisian Kakegawa sedang melakukan investigasi atas kasus ini. KBRI Tokyo akan melakukan pendampingan kekonsuleran untuk memastikan terpenuhinya hak-hak yang bersangkutan dalam hukum setempat.

Adapun pada Kamis (28/11), viral unggahan seorang warga net di media sosial X yang menyampaikan bahwa portal berita Jepang, NHK, memberitakan percobaan pembunuhan pasangan lansia oleh WNI.

NHK menulis judul 'Tersangka WNI ditangkap karena diduga membacok seorang wanita lanjut usia, diduga melakukan percobaan pembunuhan'. Laporan tersebut mengatakan YAP masuk ke sebuah rumah, melukai pasangan lansia yang tinggal di rumah tersebut dengan melukai mereka menggunakan senjata tajam.

Berdasarkan penyelidikan sejauh ini, ketika putri tetangga dari pasangan lansia tersebut kembali ke rumah, ia melihat seorang pria yang diduga sebagai pelaku melarikan diri dengan berjalan kaki dan polisi sedang menyelidiki keberadaannya. Kendati demikian, YAP, membantah memiliki niat untuk membunuh.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement