REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia perlu untuk mewaspadai kondisi ketidakpastian geopolitik global yang saat ini masih terus bergulir. Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) bertajuk ‘Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional’ yang digelar di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia tidak boleh lengah dengan adanya berbagai kekayaan dan potensi yang dimiliki. Terutama kondisi global yang memberi pengaruh terhadap perekonomian Indonesia, seperti situasi ketengangan geopolitik yang terjadi antara sejumlah negara.
“Kita mesti semakin berhati-hati, Indonesia dalam posisi yang perlu kita jaga bersama karena kondisi geopolitik dunia sudah dalam keadaan yang cukup peka dan cukup bisa dikatakan penuh ketidakpastian,” ujar Prabowo dalam acara PTBI yang turut dihadiri Gubernur BI Perry Warjiyo.
Ia menuturkan bahwa belakangan ini ada perkembangan peningkatan ketegangan antara Rusia-Ukraina. Kemudian juga masih bergulirnya konflik di Timur Tengah. Dia mengungkapkan harapan agar Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa memberikan terobosan-terobosan yang positif nantinya, menyusul genjatan senjata di Lebanon. Namun, hal itu tetap diakui tidak pasti.
“Situasi penuh ketidakpastian ini mengharuskan kita untuk selalu waspada dan hati-hati. Tetapi saya bersyukur bahwa suasana secara garis besar di Republik Indonesia cukup tenang dan kondusif,” ujar mantan Menteri Pertahanan tersebut. Eva Rianti