Sabtu 30 Nov 2024 15:32 WIB

Dampak Ekonomi Program Kosabangsa AMIKOM dan AKPRIND di Bleberan

Tiket masuk di Goa Rancang Kencono dan Sungai Oyo berada pada harga Rp 10 ribu.

Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul, dengan tim pelaksana Universitas Amikom Yogyakarta dan tim pendamping Universitas Akprind Indonesia sudah memasuki tahap akhir kegiatan.
Foto: dokpri
Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul, dengan tim pelaksana Universitas Amikom Yogyakarta dan tim pendamping Universitas Akprind Indonesia sudah memasuki tahap akhir kegiatan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul, dengan tim pelaksana Universitas Amikom Yogyakarta dan tim pendamping Universitas Akprind Indonesia sudah memasuki tahap akhir kegiatan. Pada tahap ini kedua tim bersama-sama menyelesaikan beberapa program kegiatan yang sudah mencapai tahap 90 persen, evaluasi lapangan terhadap inovasi teknologi yang diberikan terhadap solar sel untuk lampu di Goa Rancang Kencono, serta solar sel di perahu wisata dan inovasi system water softener di pengelolaan air minum.

Untuk dampak manfaat dari solar sel lampu di Goa Rancang Kencono mulai terlihat dari biaya yang keluarkan untuk ketergantungan Listrik dari PLN sudah mulai berkurang sehingga biaya Listrik PLN menjadi Rp 0. Sedangkan untuk sisi lainnya masih terus dipantau.

"Pengelola juga memberikan komentar positif terkait dengan adanya lampu tersebut. Pada solar sel untuk perahu, kebermanfaatannya terlihat dari tidak adanya pencemaran penggunaan solar untuk perahu," kata Ketua Tim Pelaksana Kosabangsa dari Universitas Amikom Yogyakarta, Prof Ema Utami, dalam siaran pers, Sabtu (30/11/2024).

Tim Kosabangsa sempat menguji langsung dengan terjun ke Sungai Oyo sebelum perahu menggunakan solar sel. Dari hasil uji tersebut, ketika dari keluar dari Sungai Oyo badan menjadi ada bau solar. Sedangkan untuk saat ini sudah tidak ada lagi pencemaran BBM solar dari perahu tersebut.

"Pengelola juga menjadi lebih mudah dalam mengoperasikannya, dengan menggunakan model perahu yang sama. Pada akhirnya dudukan mesin perahu harus menggunakan dudukan baru," tutur Ema.

photo
Wisatawan terlihat hendak menaiki perahu di Sungai Oyo yang menjadi tempat program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul, dengan tim pelaksana Universitas Amikom Yogyakarta dan tim pendamping Universitas Akprind Indonesia. - (dokpri)

Untuk tiket masuk di Goa Rancang Kencono dan Sungai Oyo masih yang masih dalam satu kawasan yaitu di harga Rp 10 ribu. Sedangkan untuk sewa perahu yang sebelumnya diharga Rp 10 ribu per orang dengan adanya perahu bertenaga surya, maka tiket menjadi pada kisaran harga Rp 12.500 sampai dengan Rp 15 ribu, tergantung hari biasa atau saat liburan.

Ema mengungkapkan, pengunjung tertingi terjadi pada saat liburan, di mana untuk perahu wisata bisa empat sampai enam kali bolak balik, dengan perkiraan penghasilan antara Rp 400 ribu sampai Rp 800 ribu.

Untuk hari biasa yakni Senin sampai Jumat atau juga tidak libur yaitu sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu. Secara keseluruhan saat ini masih proses pendampingan mengingat cuaca juga sedang tidak menentu pada musim hujan.

Pada Pengelolaan Air Bersih (PAB) Sejahtera Bleberan terdapat perubahan yang cukup signifikan, di mana sebelumnya air tidak bisa langsung diminum. Sedangkan saat ini air sudah bisa langsung diminum.

Jika sebelumnya pengguna terutama kalurahan membeli air isi ulang per galon dengan harga Rp 4.000, PAB dapat menjual dengan harga Rp 3.000, PAB saat ini mampu menghasilkan 50 Galon perhari dengan estimasi pendapatan Rp 150 ribu dan pengguna di kalurahan Bleberan ada 1.160 KK. "Belum lagi jika ada kegiatan-kegiatan lainnya," kata Ema.

Ema pun mengucapkan syukur kegiatan Kosabangsa tahun 2024 telah memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalurahan Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul. Ia mengucapkan terima kasih kepada DRPTM Ditjen Ristekdikti yang telah memberikan support pendanaan kepada tim pelaksana dan tim pendamping dengan tanggal kontrak induk: 6 September 2024, Nomor Kontrak Induk : 009/E5/PG.02.00/KOSABANGSA/2024, tanggal kontrak turunan: 10 September 2024, nomor kontrak turunan: 2615.2/ll5-int/al.04/2024, sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar dari awal sampai selesai.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement