Ahad 01 Dec 2024 10:58 WIB

Serba-serbi Pascakesepakatan Gencatan Senjata Hizbullah-Israel

Angkatan Bersenjata Lebanon akan dikerahkan ke Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.

Warga berjalan melewati bangunan yang hancur saat mereka kembali ke Nabatiyeh, Lebanon selatan, Kamis, 28 November 2024 setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.
Foto: AP Photo/Bassam Hatoum
Warga berjalan melewati bangunan yang hancur saat mereka kembali ke Nabatiyeh, Lebanon selatan, Kamis, 28 November 2024 setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kelompok Hizbullah di Lebanon dan Israel akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata yang diusulkan Amerika Serikat dan Prancis terhitung mulai Rabu (27/11/2024) pukul 4 pagi waktu setempat (022GMT). 'Masa tenang' dalam kurun waktu 60 hari ke depan, yang mengakhiri pertempuran setelah lebih dari 14 bulan, itu pun langsung disambut positif negara-negara dan organisasi internasional.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Angkatan Bersenjata Lebanon akan dikerahkan ke Lebanon selatan dalam waktu 60 hari, dan selama waktu tersebut Israel akan secara bertahap menarik pasukannya yang tersisa. Kelompok Hizbullah juga diharuskan memindahkan pasukannya ke utara Sungai Litani.

Baca Juga

Menurut otoritas kesehatan Lebanon, sejak Oktober 2023, hampir 4.000 orang tewas dan lebih dari 16.500 lainnya terluka akibat serangan Israel di Lebanon. Sementara lebih dari sejuta orang terpaksa mengungsi.

Lantas, bagaimana situasi terkini pasca gencatan senjata? Berikut informasinya:

1. Jauhi Lebanon selatan

Tentara Israel pada Kamis memperingatkan warga sipil untuk tidak mendekati 10 desa di Lebanon selatan, setelah pemberlakuan gencatan senjata memasuki hari kedua.

Juru bicara bahasa Arab tentara Israel Avichay Adraee membuat daftar desa dan memperingatkan warga sipil untuk tidak kembali "sampai ada pemberitahuan lebih lanjut".

Pada pesannya di X, ia melampirkan sebuah peta yang menunjukkan desa-desa yang dilarang, termasuk Sheba, Hebbariyah, Marjaayoun, Yohmor, dan Baraachit.

Adraee memperingatkan bahwa "siapa pun yang melewati batas akan membahayakan dirinya sendiri."

2. Panglima pantau

Panglima Tentara Lebanon, Jenderal Joseph Aoun, pada Kamis (28/11/2024) mengadakan pembicaraan dengan Jenderal Jasper Jeffers dari Amerika Serikat, yang memimpin komite pengawas lima negara untuk memantau pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata baru antara Israel dan Lebanon.

Pertemuan itu berlangsung di kantor Jenderal Aoun di Yarzeh, dekat ibu kota Beirut. Mereka membahas perkembangan umum serta mekanisme koordinasi di antara pihak-pihak di Lebanon selatan yang terlibat dalam pelaksanaan gencatan senjata. Namun, rincian pembicaraan para Jenderal tersebut tidak diungkapkan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement