REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) di Banten menyampaikan pernyataan sikap perihal persoalan bangsa, mulai dari dukungan terhadap penguatan moderasi beragama hingga bahaya judi online atau judol.
"Persatuan Islam (Persis) memberikan dukungan terhadap Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2023 tentang Moderasi Beragama," ujar Sekretaris Umum PP Persis Haris Muslim pada penutupan Mukernas Persis yang pernyataannya diterima di Jakarta, Ahad (1/12/2024).
Persis memandang moderasi beragama penting untuk menciptakan keharmonisan di tengah keberagaman. Moderasi ini tetap berpegang pada ajaran Islam yang otentik dan tidak dijadikan alasan untuk meliberalisasi agama.
"Moderasi itu soal menjaga keseimbangan dan saling menghormati, bukan melemahkan keyakinan kita terhadap Islam," kata dia.
Selain mendukung moderasi beragama, Persis juga menyoroti bahaya judol yang kini dianggap sebagai darurat nasional. "Judi online sudah seperti wabah yang menghancurkan kehidupan banyak orang, termasuk anak-anak muda," kata Haris.
Dalam mengurus masalah besar judol, Persis mengajak pemerintah untuk mengambil langkah besar dan melibatkan semua elemen masyarakat termasuk organisasi keagamaan untuk memeranginya.
"Kita harus anggap judi online ini sebagai musuh bersama. Semua orang, dari pemerintah sampai masyarakat, harus bersatu untuk melawannya," katanya.
Persis juga menekankan pentingnya pendidikan karakter berbasis adab untuk membentuk generasi muda yang bermoral dan berdaya saing tinggi.
"Kita ingin anak muda Indonesia jadi generasi yang tangguh, bukan yang gampang menyerah, apalagi terseret arus hedonisme," kata dia.
Persis mendorong pemerintah memastikan keadilan dalam penegakan hukum, terutama dalam kasus-kasus besar seperti korupsi dan pelanggaran HAM. Penegakan hukum yang transparan diyakini akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Sebagai bagian dari ukhuwah Islamiyah, Persis kembali menegaskan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina. Haris mengajak masyarakat Indonesia untuk terus memberikan solidaritas nyata melalui bantuan kemanusiaan dan doa.
"Palestina adalah saudara kita. Kita tidak boleh melupakan perjuangan mereka untuk kemerdekaan," kata dia.
Melalui Muskernas III, Persis tidak hanya mengajak pemerintah, tetapi juga generasi muda untuk ikut ambil bagian dalam membangun bangsa yang lebih baik.
"Mari kita jadikan sikap ini sebagai pengingat bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Generasi muda adalah kunci utama untuk membawa perubahan itu," kata dia.