Ahad 01 Dec 2024 18:00 WIB

Di Rapimnas Kadin Indonesia 2024, AHY Tegaskan Kemiskinan Musuh Bersama

Berbagai program diusung guna mengejar target pengentasan kemiskinan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolandha
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono saat diwawancarai awak media setelah berbicara di Rapimnas Kadin Indonesia 2024 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Ahad (1/12/2024). Frederik
Foto: Republika/Frederikus Bata
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono saat diwawancarai awak media setelah berbicara di Rapimnas Kadin Indonesia 2024 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Ahad (1/12/2024). Frederik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono turut berbicara dalam sebuah Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia 2024 di Jakarta. Ia menyoroti tema yang diambil yakni "Tekan Kemiskinan, Dorong Pertumbuhan Ekonomoi Wujudkan Indonesia Emas".

Menteri yang akrab disapa AHY ini menilai isu tersebut sangat relevan dengan fokus pemerintahan saat ini. Pertama tentang upaya pengentasan kemiskinan. Berbagai program diusung guna mengejar target tersebut.

Baca Juga

Berikutnya tentang target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Sasarannya juga terjadi pemerataan. Sehingga ekonomi yang tumbuh, tidak didominasi golongan tertentu.

"Tekan kemiskinan, poverty itu musuh kita bersama. Yang kedua dorong pertumbuhan ekonomi, high economic growth, 8 persen, bukan angka yang kecil, sesuatu yang sangat optimis, sebagian mengatakan ambisius. Tetapi kalau bukan kita yang bekerja keras, kalau bukan kita yang punya optimisme, lalu siapa lagi," kata AHY di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Ahad (1/12/2024).

Ia menerangkan, di berbagai kesempatan, Presiden Prabowo Subianto terus menyampaikan hal ini. Itu tertuang dalam Asta Cita. Sebuah harapan besar meningkatkan kekuatan ekonomi.

Tentu, lanjut AHY, pemerintah tak bisa berdiri sendiri. Perlu kerja sama dengan semua elemen. Baik itu partisipasi masyarakat, pelaku industri termasuk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), dan sebagainya.

"Ini penting karena jangan sampai kita seolah punya tujuan yang sama tapi caranya terlalu jauh (berbeda-beda). Nah disinilah kita butuh sinergi dan kolaborasi diantara pemerintah dan Kadin," ujar tokoh yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement