REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat mengungkapkan tahapan rekapitulasi suara pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat sudah memasuki tingkat kabupaten dan kota. Hasil rekapitulasi suara di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang telah selesai pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan masih unggul dibandingkan yang lain.
"Rekapitulasi suara tingkat PPK hampir tuntas sampai besok kemudian di tingkat kabupaten kota. Berdasarkan hasil pleno yang sudah di putuskan di dalam rapat terbuka tingkat PPK sampai saat ini masih unggul (Dedi-Erwan)," ucap Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Jabar Ahmad Nur Hidayat saat dikonfirmasi, Ahad (1/12/2024).
Selama proses rekapitulasi suara, Ahmad mengatakan tidak terjadi kekisruhan. Namun, ia menyebut terdapat dinamika yang wajar karena para saksi memiliki pandangan terkait suara di TPS.
"Lancar dan tidak memiliki kendala hal hal yang menganggu keamanan dan ketertiban. Dinamika setiap daerah pasti. Secara garis besar pelaksanaan alhamdulillah lancar," kata Ahmad.
Ahmad melanjutkan pihaknya sampai saat ini belum menerima informasi dari kabupaten dan kota terkait pemungutan suara ulang (PSU). Namun, Bawaslu sudah merekomendasikan untuk dilakukan PSU.
"Nanti di tingkat kabupaten kota melalui rapat pleno disikapi seperti apa apakah ditindak lanjuti kalau begitu dilakukan kalau tidak dilakukan," kata Ahmad.
Terkait adanya dugaan kecurangan pun, pihaknya belum dapat memastikan apakah benar ada atau tidak. Namun begitu, pihaknya menemukan banyak suara tidak sah di tingkat PPK.
"Misal dari total 560 pemilih per TPS ada 25, 15 suara tidak sah. Di total satu kecamatan bisa mencapai 700 atau 3.000 itu tinggi," ungkap Ahmad.
"Di tingkat TPS yang direkapitulasi PPK kebanyakan surat suara tidak sah tinggi mencapai ribuan per kecamatan," kata dia.
Sementara itu partisipasi pemilih, ia mengaku masih belum mendapatkan data. Namun, di berbagai daerah relatif bervariasi.
=========================