REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Wakal Alquran (BWA) merilis Rumah Sakit Kapal belum lama ini. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Astuti Saripawan, yang mewakili Kementerian Kesehatan RI, menyambut positif hadirnya Rumah Sakit Kapal BWA untuk masyarakat di daerah pelosok dan kepulauan.
Dia menjelaskan, Rumah Sakit Kapal BWA ini menjadi awal dari perkembangan pelayanan kesehatan khususnya untuk masyarakat kepulauan.
"Ada fasilitas yang akan dipergunakan untuk menolong masyarakat dalam hal tindakan, ada kamar untuk fasilitas poli gigi, ada laboratorium dan juga apotik ruang obat sederhana. Dengan keberadaan Rumah Sakit Kapal tersebut bisa menolong masyarakat kita di daerah kepulauan yang sulit diakses untuk pelayanan kesehatan yang statis” ujar Yuli.
Pada kesempatan ini hadir juga para pimpinan perusahaan dan lembaga yang telah berkolaborasi dan bersinergi bersama BWA dalam mewujudkan Rumah Sakit Kapal ini, yakni: ibu Ramona Harimurti, Corporate Secretary PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero); Ibu dr. Yeni Purnamasari, Kepala Divisi Pendanaan dan Program Kemitraan Yayasan Rumah Sakit Terpadu Dompet Dhuafa, ibu Murni Alit Baginda, COO Rumah Zakat; Ibu Yesi Mariska Indira, Head of Communication and Impact Rumah Wakaf; dan Bapak Awaludin Gembira, Wakil Ketua UPZ Permata Bank Syariah.
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) memberikan dukungan dalam bentuk pembangunan ruang Poli Gigi Rumah Sakit Kapal beserta kelengkapan peralatannya. Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa memberikan dukungannya berupa pengadaan peralatan ruang kamar operasi.
Rumah Zakat dan Rumah Wakaf memberikan dukungan beberapa alat-alat kesehatan ruang operasi dan paket bantuan pangan bagi warga pulau yang menjadi sasaran layanan Rumah Sakit Kapal. Selain itu ikut serta pula UPZ Permata Bank Syariah berkolaborasi dalam membantu operasional kegiatan Layanan Kesehatan pada wilayah sasaran perdana RS Kapal BWA ini.