Dear Nahdliyyin, Ini Alasan Pentingnya Melek Literasi Digital
SAJADA.ID, DEPOK--Kemajuan teknologi terus merambat. Semua orang menghadapi tantangan besar. Bila tak melek teknologi digital, maka ia akan tersingkirkan dan dimakan oleh kemajuan zaman.
Hal itu diungkapkan Ketua PCNU Kota Depok KH Achmad Solechan, saat memberikan sambutan pada pelatihan jurnalistik dan website yang digelar pada Ahad (1/12/2024). Pelatihan ini diselenggarakan Lembaga Ta'lif Wan Nasyr (LTN) NU Kota Depok di BLKK Nusa Unggul Makara, Limo.
Menurut Kiai Alech, sapaan akrabnya, zaman saat ini menuntut semua orang untuk memahami dan harus siap menggunakan serta memanfaatkan teknologi. "Jika tidak memahami, susah dipastikan dia akan ditinggalkan," ujarnya.
Ia mencontohkan dalam dunia informasi dan digital. "Banyak hal yang dulu hanya bisa dilihat melalui layar kaca televisi atau membaca informasi melalui media cetak atau elektronik (radio), sekarang dunia informasi ada dalam genggaman," jelasnya.
Bahkan, kata Kyai Alech, untuk membuat artikel atau mempelajari sesuatu, orang dengan mudah memanfaatkan teknolo terbaru ChatGPT. "Hanya sekian detik, apa yang dibutuhkan sudah bisa dihasilkan," ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, tidak ada alasan lagi bagi warga NU untuk tidak mengerti dan ketinggalan zaman akibat tidak mau memanfaatkan teknologi. Bahkan, kata Staf Pengajar Universitas Indonesia (UI) Depok ini, kemampuan dari AI (Artificial Intelligence) membuat banyak kemudahan.
"Walau kemudahan itu juga bisa menjadi ancaman untuk orang-orang yang terlalu mengandalkan AI dan tidak mau memanfaatkan teknologi," jelasnya.
Kyai Alech pun lalu mengajak warga NU untuk terus memaksimalkan teknologi yang ada di depan mata saat ini dengan baik dan bijak. "Kita nggak mungkin lalu bilang 'dimulai dari angka nol'. Yang ada saat ini, jalani saat ini," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua LTN NU Depok, Handy Fernandi. Menurut staf pengajar UNUSIA Jakarta ini, upaya yang dilakukan LTN melalui pelatihan jurnalistik dan website ini dalam rangka memberdayakan warga NU untuk terlibat aktif dalam dunia literasi.
"Melalui kegiatan literasi (pelatihan) ini diharapkan semua aktivitas warga NU di lapisan paling bawah, semuanya dapat terinformasi dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, para pembicara seperti Denny Prawoto, pegiat fotografi, serta Syahruddin El Fikri (jurnalis) mengajak warga NU semuanya untuk memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki, terlebih khusus dalam dunia literasi.
"Peradaban diciptakan dan dibuat oleh manusia. Dan manusia yang menciptakan peradaban adalah manusia yang cerdas (unggul). Manusia yang unggul itu adalah mereka yang rajin membaca, pandai menulis, dan suka bermusyawarah dalam mencari solusi terbaik," ujar Syahruddin.
Oleh karena itu, kata jurnalis senior ini, tidak ada alasan seseorang tidak bisa menulis, termasuk membuat artikel (tulisan). Kenapa, karena semua fasilitas sudah ada, tinggal memanfaatkannya dengan bijak.
Sementara itu, para peserta pelatihan tampak antusias mengikuti pelatihan perdana yang diselenggarakan LTN NU Depok ini. Bahkan saat pelatihan memotret yang dipandu Denny Prawoto, semua peserta bergaya layaknya fotografer profesional yang siap mengabadikan setiap momen.
Pelatihan ini diikuti sekitar 23 peserta dari berbagai lembaga dan Banom NU, seperti unsur Muslimat, IPNU, Fatayat, Banser, Ansor, ponpes, dan lainnya.
(Syahruddin/sajada.id)