Senin 02 Dec 2024 18:59 WIB

Gubernur Bangun Kembali Pesantren yang Terbakar di Aceh Besar

Pemda harus mendukung pesantren untuk maju.

Petugas memadamkan sisa api saat kebakaran Pondok Pesantren Babul Maghfirah di desa Cot Keueng, kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (25/1/2024). Kebakaran tersebut menghanguskan dua gedung asrama pelajar Pondok Pesatren Babul Maghrifah dan dua pelajar mengalami cidera  karena melompat dari bangunan saat terjadi  kebakaran sementara sebagian buku pelajaran, pakaian dan lemari berhasil diselamatkan. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Petugas memadamkan sisa api saat kebakaran Pondok Pesantren Babul Maghfirah di desa Cot Keueng, kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (25/1/2024). Kebakaran tersebut menghanguskan dua gedung asrama pelajar Pondok Pesatren Babul Maghrifah dan dua pelajar mengalami cidera karena melompat dari bangunan saat terjadi kebakaran sementara sebagian buku pelajaran, pakaian dan lemari berhasil diselamatkan. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh berkomitmen untuk membangun kembali dayah atau Pesantren Babul Maghfirah, Cot Keueung Kabupaten Aceh Besar yang baru mengalami musibah kebakaran.

"Pemerintah siap bergotong royong membangun kembali asrama santriwati yang hangus terbakar," kata Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, di Aceh Besar, beberapa hari lalu.

Baca Juga

Pernyataan itu disampaikan Safrizal ZA saat mengunjungi Pesantren Babul Maghfirah yang dipimpin Ustadz Masrul Aidi usai mengalami musibah, di Aceh Besar.

Sebelumnya, asrama putri Pondok Pesantren Babul Maghfirah di Desa Lam Alu Cut (Cot Keueung) Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar terbakar, Sabtu malam (30/11). Musibah ini sudah dua kali terjadi di sana dalam tahun ini.

Safrizal mengatakan, tim insinyur dari Dinas Perkim Aceh segera melakukan audit teknis terhadap bangunan yang rusak.

“Kita pastikan kekuatan struktur yang masih ada, apakah harus dibongkar total, sebagian, atau hanya perlu perbaikan di bagian tertentu. Hasil audit ini akan menjadi dasar untuk langkah pembangunan selanjutnya,” ujarnya.

Dirinya juga menegaskan bahwa pembangunan ulang akan melibatkan dana dari Pemerintah Aceh, Pemerintah Aceh Besar, serta sumbangan masyarakat.

“Gotong royong menjadi prinsip utama. Berapa pun kemampuan kita di APBA 2025, akan kita sesuaikan. Jika tidak bisa sekaligus, setidaknya kita mulai pada tahap awal tahun depan,” katanya.

Selain itu, sebagai bentuk kesiapsiagaan, Pemerintah Aceh akan mengirim 30 unit APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ke Dayah Babul Maghfirah. Serta meminta Pemerintah Aceh Besar melalui BPBD agar memberikan pelatihan mitigasi kebakaran kepada para kader dayah.

“Pelatihan ini penting untuk memastikan para santri dan pengelola dayah memahami cara menghadapi risiko kebakaran,” ujarnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement