REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Bertempat di Posko Konservasi Laskar Hijau, Gunung Lemongan, Klakah, Lumajang, Jawa Timur, sekelompok remaja Gen-Z meluncurkan gerakan peduli lingkungan dengan nama “Sahabat Pohon”.
Gerakan yang difasilitasi oleh GUSDURian Peduli ini diinisiasi oleh anak-anak usia 12-19 tahun di Yogyakarta dengan tujuan untuk mengampanyekan cinta lingkungan bagi anak-anak muda di Indonesia.
Bagi Sahabat Pohon, peduli lingkungan bisa dimulai dengan mencintai pohon. Karena pohon bukanlah benda mati, tapi ia adalah makhluk hidup yang selama ini memproduksi oksigen yang setiap detik kita hirup, dan ia pula yang menyimpan air yang setiap hari kita minum. Sahabat Pohon pun berprinsip, merawat pohon sama dengan merawat kehidupan.
Wakil Direktur GUSDURian Peduli, Yuska Harimurti Pribadi mengatakan bahwa salah satu concern GUSDURian Peduli adalah mitigasi Krisis Iklim, oleh karena itu GUSDURian Peduli mendukung dan memfasilitasi berdirinya Sahabat Pohon ini. “Kami bukanlah “Ibu Kandung” dari “Sahabat Pohon” ini, kami hanyalah “bidan” yang membantu proses kelahirannya saja,” tegas Yuska lewat keterangan tertulis, Selasa (3/12/2024).
Direktur GUSDURian Peduli, A’ak Abdullah Al-Kudus yang sekaligus pendiri Laskar Hijau menambahkan, “Saya merasa generasi saya (Gen X) gagal menjaga bumi. Terbukti perusakan hutan saat ini tetap masif, dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan juga rendah. Oleh karena itu kelahiran “Sahabat Pohon” yang dimotori oleh Gen Z ini memberi harapan baru bagi kelangsungan bumi ke depan,"ujar pria yang akrab disapa Gus A’ak.
Sementara itu, Clara Ruel Eugene (14 tahun), Koordinator “Sahabat Pohon” mengatakan bahwa ia dan kawan-kawannya memiliki kegelisahan yang sama terhadap masalah lingkungan saat ini. Krisis iklim sudah nyata terjadi, dan generasi kami adalah korbannya. Saat kemarau, kekeringan di mana-mana. Dan saat musim penghujan, banjir dan longsor menjadi berita sehari-hari. Kondisi itulah yang membuat kami menggagas gerakan “Sahabat Pohon” ini. “Karena kami tidak mau diwarisi bumi yang rusak !” tegas Ruel.