REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kantor Media Pemerintah Gaza pada Senin (2/11/2024) mendesak Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) membatalkan keputusan mereka menangguhkan pengiriman bantuan ke Jalur Gaza melalui perbatasan Kerem Shalom.
UNRWA mengumumkan pada Ahad (1/12/2024) bahwa mereka menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui perbatasan yang dikuasai Israel dengan alasan masalah keamanan.
“Kami sedang menghentikan pengiriman bantuan melalui Kerem Shalom, pos penyeberangan utama untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Jalur keluar dari pos penyeberangan ini tidak aman selama berbulan-bulan,” kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini dalam sebuah pernyataan.
Lazzarini menyoroti insiden mengkhawatirkan di mana konvoi besar truk bantuan dicuri oleh geng bersenjata pada 16 November lalu. UNRWA mencoba mengirim beberapa truk makanan melalui jalur yang sama, namun semua truk itu dicuri.
Pemerintah Gaza menuduh Israel bekerja sama dengan geng bersenjata untuk mencuri pengiriman bantuan. Ini secara efektif mencegah pasokan penting sampai ke mereka yang membutuhkan.
Dalam sebuah pernyataan, kantor media Gaza mengatakan pasukan Israel terlibat dengan membiarkan perampokan ini terus terjadi tanpa ada tindakan yang menunjukkan upaya yang disengaja untuk memperburuk krisis kemanusiaan.
Konfirmasi lebih lanjut datang dari harian Haaretz Israel yang melaporkan kelompok bersenjata di Gaza diizinkan mencuri pengiriman bantuan sementara pasukan Israel hanya menutup mata.