Selasa 03 Dec 2024 14:12 WIB
Lipsus Hari Disabilitas Internasional 2024

Hari Disabilitas Internasional Jadi Momentum Pendidikan Alquran Braille

Lembaga formal yang menyediakan pelatihan pengajar Alquran Braille terbatas.

Pemotretan Angkie Yudistia di Gerai Klamby Grand Indonesia, Jakarta. Senin (7/8/2023).
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Pemotretan Angkie Yudistia di Gerai Klamby Grand Indonesia, Jakarta. Senin (7/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat disabilitas Angkie Yudistia mengungkapkan, salah satu faktor utama yang menjadi penyebab langkanya pengajar Alquran Braille dikarenakan masih minimnya aksesibilitas pendidikan inklusif bagi para penyandang disabilitas netra.

Angkie yang merupakan Staf Khusus Presiden Joko Widodo periode 2019-2024 ini menjelaskan, lembaga formal yang menyediakan pelatihan khusus pengajar Alquran Braille sangat terbatas.

Baca Juga

"Jadi, lembaga pendidikan formal yang menyediakan pelatihan khusus untuk pengajar Alquran Braille ini masih sangat terbatas," ujar Angkie saat dihubungi Republika, Senin (2/12/2024). 

Kebanyakan, kata dia, tenaga pengajar di Indonesia belum memiliki keahlian khusus dalam membaca dan mengajarkan Alquran dalam huruf Braille, sehingga mereka cenderung fokus pada pembelajaran Alquran dengan metode konvensional yang menggunakan huruf Arab standar.

Tak hanya itu, menurut Angkie, masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pembelajaran Alquran bagi penyandang disabilitas netra juga menjadi faktor penyebabnya. 

"Untuk itu, di momen memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) saya mendorong seluruh pihak bisa mendukung adanya program yang memprioritaskan hal tersebut," ucap Angkie. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement