REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Akmal Surya Saputra, mahasiswa Sastra Inggris Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), kini tengah menjalani pengalaman luar biasa setelah terpilih sebagai Awardee dalam program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) 2024. Melalui skema Co-Funding, Akmal berkesempatan untuk belajar di University of Warsaw, Polandia, selama satu semester.
Bagi Akmal, kesempatan ini adalah sebuah langkah besar, mengingat ia belum pernah melakukan perjalanan internasional sebelumnya. "Saya merasa sangat antusias namun juga sedikit gugup. Ini adalah pengalaman pertama saya ke luar negeri, dan banyak hal yang harus saya persiapkan, termasuk beradaptasi dengan budaya baru dan sistem akademik yang berbeda," ungkap Akmal.
Di University of Warsaw, Akmal mengambil jurusan International Relations, yang membawanya untuk mempelajari topik-topik penting seperti kebijakan luar negeri Polandia, dinamika Uni Eropa, serta hubungan internasional di tingkat global. Selain itu, ia juga memperoleh kesempatan untuk mempelajari bahasa Polandia dasar, yang membantu dalam berkomunikasi dengan masyarakat lokal.
“Belajar tentang politik global, khususnya peran Polandia di dunia internasional, sangat membuka wawasan saya. Pengalaman ini tidak hanya memberi saya pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan internasional, tetapi juga memperkaya pengetahuan saya tentang budaya dan sejarah Polandia,” tambah Akmal.
Selain kegiatan akademik, Akmal juga aktif mengikuti berbagai agenda kampus, termasuk mengunjungi kota Krakow dan Bialystok. “Melalui perjalanan ini, saya bisa lebih memahami budaya dan sejarah Polandia. Saya merasa sangat beruntung bisa melihat perbedaan sosial antara kota besar dan daerah lainnya di Polandia. Itu sangat memperkaya perspektif saya,” ujar Akmal.
Meskipun berada jauh dari rumah, Akmal mengakui bahwa tantangan besar dalam proses adaptasi menjadi bagian dari pengalaman berharga. Perbedaan budaya, pola komunikasi yang lebih langsung, serta cuaca yang jauh lebih dingin daripada di Indonesia menjadi tantangan yang harus dihadapi. Namun, Akmal merasa bahwa tantangan-tantangan ini justru memberinya kesempatan untuk lebih mengenal diri sendiri dan mengembangkan rasa toleransi terhadap perbedaan.
“Program IISMA ini mengajarkan saya betapa luas dan beragamnya dunia ini. Saya juga merasa bangga bisa memperkenalkan budaya Indonesia kepada teman-teman internasional di sini. Melalui cerita tentang seni, makanan, dan tradisi Indonesia, saya merasa bahwa saya turut memperkenalkan identitas bangsa,” ujar Akmal dengan bangga.
Melalui pengalamannya, Akmal merasa program IISMA membuka banyak peluang baru. Ia berharap, cerita dan pengalaman yang ia bagikan bisa menginspirasi mahasiswa lainnya di Universitas BSI untuk mengejar kesempatan serupa.
“Bagi teman-teman yang ingin mencoba sesuatu yang baru atau merasa ragu, saya sangat menyarankan untuk mendaftar ke IISMA. Pengalaman ini bisa mengubah cara pandang kalian terhadap dunia dan diri sendiri,” tutupnya.