REPUBLIKA.CO.ID, Sejak kepergian Erik ten Hag, Manchester United tidak pernah kalah dalam tujuh laga terakhirnya di bawah kepemimpinan pelatih interim yang juga legenda klub, Ruud van Nistelrooy, dan pelatih baru asal Portugal, Ruben Amorim. Tidak bisa dipungkiri, performa Setan Merah kini terlihat sangat berbeda di bawah kepelatihan Amorim, walaupun baru menjalani tiga laga bersama mantan pelatih Sporting CP itu.
Statistik mencerminkan peningkatan dari tiga laga, 1-1 melawan Ipswich Town, 3-2 atas Bodo/Glimt, dan membantai Everton 4-0. Pada laga pertama, para penggemar Manchester United masih belum bisa menikmati pertandingan Si Setan Merah.
Para pemain United masih mengecewakan dan hal itu diakui sendiri oleh si pelatih baru. Amorim terlihat frustrasi di pinggir lapangan pada laga perdananya bersama United itu. Namun pada laga kedua, United memetik kemenangan kedua di Liga Europa dengan mengalahkan Bodo/Glimt kendati tertinggal lebih dulu.
Kemenangan pertama bagi Amorim, tapi permainan United masih jauh dari sempurna. Pada laga ketiga, Manchester United menang dengan selisih besar dengan menghajar Everton 4-0.
Untuk pertama kali sejak 2021, Setan Merah menang dengan selisih lebih dari empat gol, yang tak pernah dilakukan Erik ten Hag selama bersama United. Meski menang besar, Amorim tetap belum puas pada permainan pemain-pemainnya.
Amorim mengingatkan para penggemar United bahwa jangan terpaku kepada hasil, melainkan kepada proses. Amorim memandang proses, yang jika diterjemahkan adalah gaya bermain sesuai dengan rencana permainan. Jika proses itu benar, maka kemenangan akan menyertai.
Amorim bilang, "Kita akan mencapai titik di mana kemenangan tidak lagi cukup dan kita harus bermain baik."
Pola pikir ini sangat berbeda dengan United ketika diasuh ten Hag. Pelatih Belanda tersebut mendewakan kemenangan. "Kita harus menang, walau bermain jelek sekalipun," ucap ten Hag pada masa awal melatih United.