Rabu 04 Dec 2024 12:49 WIB

Anggota DPR: Wajar Publik Marah Saksikan Miftah Hina Pedagang

Candaan Miftah kebablasan dan tidak pantas.

Miftah.
Foto: Republika/Prayogi
Miftah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Jazilul Fawaid menilai wajar jika publik geram atas candaan yang diucapkan Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto, Miftah Maulana, kepada seorang pedagang minuman es teh ketika mengisi ceramah di Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga

Setiap orang, kata dia, berhak menyampaikan pendapatnya atas adanya hal tersebut dan masyarakat juga bisa menilai atas apa yang dilakukan Miftah selaku tokoh agama itu.

"Jangan juga diumbar di depan publik ketika menghadapi orang yang lemah, pasti publik nggak suka," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Ia mengenal Miftah sebagai tokoh agama yang urakan dan kerap diidentikkan dengan tempat-tempat "gelap".

Menurut dia, candaan Miftah kebablasan dan tidak pantas.

Jazilul pun yakin orang kecil seperti penjual minuman es teh itu memiliki hati yang mulia dan akan memaafkan tindakan Miftah tersebut.

Walaupun sekadar penjual es teh, menurutnya, orang tersebut juga merupakan warga Indonesia dan saudara yang harus dihormati.

"Saya pikir pasti ada hikmahnya buat Miftah, buat masyarakat Indonesia sebagai pembelajaran bersama," kata Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI itu.

Sebelumnya, viral di media sosial soal ucapan Miftah Maulana saat mengisi suatu pengajian di Magelang, Jawa Tengah. Ucapan tersebut dinilai sebagian besar masyarakat telah melecehkan seorang warga penjual minuman es teh.

Bahkan, di media sosial X dan Instagram, masyarakat mengecam ucapan Miftah karena dinilai tidak mencerminkan seorang penceramah/dai yang semestinya memberikan kesejukan.

Miftah Maulana ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Kabinet Merah Putih.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement