REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh masyarakat, termasuk umat Islam Indonesia, untuk belajar dari sejarah. Menurut dia, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari riwayat Kekhalifahan Turki Utsmaniyah atau Ottoman.
Selama lebih dari enam abad, kekaisaran Islam yang berpusat di Konstantinopel (kini Istanbul, Turki) tersebut tegak berdiri. Bahkan, pada abad ke-16 M Ottoman mencapai masa keemasan.
"Ottoman menjadi salah satu negara adikuasa pada masanya. Rajanya memimpin imperium yang multietnis dengan menerapkan toleransi," ujar Presiden Prabowo dalam pidato pembukaan Tanwir dan resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12/2024).
Untuk mendukung eksistensinya, Ottoman memiliki dan mengembangkan Akademi Gubernur. Di sana, sultan menempa para bawahannya, termasuk yang berasal dari kalangan militer.
Menurut Prabowo, ada satu gagasan yang dapat diadopsi dari gaya kepemimpinan Ottoman. Ekspansi kerajaan Islam ini memang ditopang kekuatan militer yang unggul, tetapi itu bukanlah hal utama. Yang paling penting adalah pemerintahan yang selalu berpihak pada prinsip-prinsip keadilan dan kemaslahatan rakyat.
Prabowo mengutip pemikiran dari pendiri Ottoman, Osman Ghazi: "Tidak ada negara tanpa tentara yang kuat. Tidak ada tentara yang kuat tanpa uang. Tidak ada uang tanpa kemakmuran."
"Tidak ada kemakmuran tanpa rakyat yang bahagia dan sejahtera. Tidak ada rakyat yang bahagia dan sejahtera tanpa pemerintah yang bersih dan adil. Artinya, tidak ada negara tanpa keadilan," ujar Prabowo.
Tentara harus selalu dekat dengan seluruh elemen masyarakat, terutama rakyat kebanyakan. Bahkan, Prabowo menegaskan, rakyat harus ada dalam hati dan pikiran seluruh prajurit.
"Siapa tuannya tentara? Rakyat. Rakyatlah yang membayar tentara. Ya sepatunya, ya kaus kakinya, ya bajunya. Dan, rakyat tak mungkin bahagia, sejahtera, kalau pemerintah tidak bersih dan adil," ucap Kepala Negara.
Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah mengambil tema "Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua." Acara ini digelar hingga 6 Desember 2024 di UM Kupang, NTT.
Pembukaan Tanwir dan resepsi Milad Muhammadiyah ini juga dihadiri sejumlah tokoh nasional. Di antaranya adalah mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla dan pengusaha yang juga adik Presiden Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Turut hadir pula, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan pejabat tinggi. Mereka adalah Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji Muhadjir Effendy; Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan; Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Abdul Mu'ti; Menteri Perdagangan Budi Santoso; Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto; Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni; Menteri KKP Wahyu Trenggono; Menteri Lingkungan Hidup Hanif Ainurrofiq; Wakil Menteri Perumahan Fahri Hamzah; Panglima TNI Jenderal Agus Subianto; Kapolri Jenderal Listiyo Sigit; Kapolri; dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Indayana.