REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan dua orang tertimbun material longsor saat bencana melanda Kabupaten Sukabumi, Rabu (4/12/2024). Satu orang berhasil ditemukan dan satu orang masih dalam tahap pencarian.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Barat Bambang Imanuddin membenarkan bahwa terdapat dua orang korban meninggal dunia dalam peristiwa bencana di Kabupaten Sukabumi. Satu orang korban merupakan anak-anak dan satu orang korban merupakan berusia 50 tahun.
"Ya (tertimbun), yang satu umur 10 tahun atas nama Daffa di (Kecamatan) Simpenan Palabuhanratu sudah ketemu," ujar Bambang saat dikonfirmasi, Rabu (4/12/2024).
Bambang mengatakan, korban satu lagi di wilayah Kecamatan Geger Bitung masih dalam tahap pencarian. Namun, diperkirakan korban berusia 50 tahun dan identitasnya belum diketahui. Informasi yang dihimpun korban bernama Emah (50 tahun) warga Kampung Gunung Baen, Desa Karangjaya. "Atas nama Daffa laki-laki positif meninggal dan Ibu Emah dalam pencarian," kata dia.
Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena mengatakan korban meninggal anak di Kecamatan Simpenan merupakan korban terdampak longsor. Berdasarkan informasi, korban meninggal dunia karena tertimpa lemari pascalongsor. "Dampak saja ada longsoran menimpa rumah lalu tertimpa lemari. Di Geger Bitung tertimbun longsor," kata dia.
Ia menuturkan bencana banjir, longsor dan pergerakan tanah terjadi di 27 desa di 20 kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Selain itu dua ruas jalan milik provinsi terputus sedangkan satu jalan nasional ikut terputus.
Selain itu terdapat 42 orang warga Cikembang mengungsi. Ia menyebut rata-rata yang terdampak banjir karena luapan Sungai Cikaso dan Sungai Cimandiri. Pihaknya sendiri saat ini menetapkan siaga bencana. Namun, pihaknya terus melakukan pendataan dan evaluasi apakah status akan ditingkatkan atau tidak.