Rabu 04 Dec 2024 22:06 WIB

Ini Alasan NTT Jadi Tuan Rumah Milad Muhammadiyah

Manfaat amal usaha Muhammadiyah juga dirasakan di daerah minoritas Muslim.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir berpidato di acara pembukaan Tanwir dan resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di kompleks Universitas Muhammadiyah Kupang, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12/2024).
Foto: muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir berpidato di acara pembukaan Tanwir dan resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di kompleks Universitas Muhammadiyah Kupang, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menjelaskan, pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai lokasi pelaksanaan Sidang Tanwir dan Resepsi Milad atas pertimbangan tertentu. Pihaknya ingin memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kemajuan Persyarikatan di provinsi tersebut.

"Kami ingin terus menggalang kerja sama dengan semua pihak untuk gerakan kemakmuran di NTT dan memperluas amal usaha Muhammadiyah di seluruh Tanah Air," kata Haedar Nashir dalam sambutannya pada acara pembukaan Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, NTT, Rabu (4/12/2024).

Baca Juga

Menurut dia, kehadiran Universitas Muhammadiyah Kupang dan amal-amal usaha lain di NTT telah dirasakan kebermanfaatannya oleh masyarakat luas. Pihaknya pun mensyukuri keadaan ini dan berharap, kiprah Persyarikatan dapat terus meningkat dalam tahun-tahun mendatang.

"Pasalnya, mayoritas mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Kupang adalah mereka yang beragama Kristen-Katolik, sehingga UMK sering disebut sebagai 'Universitas Muhammadiyah Kristen,'" katanya.

Selain itu, sejumlah simpatisan Muhammadiyah di universitas itu juga secara sosiologis sering disebut sebagai "Krismuha" atau Kristen Muhammadiyah. Ini berarti bahwa orang-orang non-Muslim yang merasa nyaman dengan kehadiran amal-amal usaha Muhammadiyah, terutama di daerah-daerah dengan minoritas Muslim.

"Semua itu membuktikan bahwa kehadiran Muhammadiyah untuk semua. Muhammadiyah tidaklah untuk dirinya, tetapi untuk bangsa dan kemanusiaan semesta," ujar Haedar.

PP Muhammadiyah bersyukur kepada Allah SWT dan juga berterima kasih kepada seluruh pihak. Sebab, Muhammadiyah dapat bertahan, bertumbuh kembang, dan bergerak secara sinambungan untuk terus menebar manfaat kepada orang banyak. Ini sejalan dengan misi Islam rahmatan lil 'alamin.

Dia menegaskan bahwa Muhammadiyah akan terus berkiprah memajukan umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan semesta sebagaimana inspirasi lahirnya Gerakan Islam ini oleh KH Ahmad Dahlan pada 112 tahun yang lalu.

Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah mengambil tema "Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua." Presiden RI Prabowo Subianto hadir untuk membuka secara resmi acara ini, yang akan berlangsung hingga 6 Desember 2024 di UM Kupang, NTT.

Pembukaan Tanwir dan resepsi Milad Muhammadiyah ini pada Rabu (4/12/2024) pagi waktu setempat dihadiri sejumlah tokoh nasional. Di antaranya adalah mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla dan pengusaha yang juga adik Presiden Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.

Turut hadir pula, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan pejabat tinggi. Mereka adalah Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji Muhadjir Effendy; Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan; Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Abdul Mu'ti; Menteri Perdagangan ⁠Budi Santoso; Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto; Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni; Menteri KKP Wahyu Trenggono; Menteri Lingkungan Hidup ⁠Hanif Ainurrofiq; Wakil Menteri Perumahan Fahri Hamzah; Panglima TNI Jenderal Agus Subianto; Kapolri Jenderal Listiyo Sigit; Kapolri; dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Indayana.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement