REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Agama RI Prof Nasaruddin Amin meresmikan Operasional Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al-Quran (UPQ) di Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (4/12/2024). Dia pun meminta kepada Dirjen Bimas Islam, Prof Kamaruddin Amin untuk menjadikan Unit Percetakan Al-Quran (UPQ) sebagai percetakan kitab suci dari semua agama.
"Nah memang Pak Dirjen kalau perlu ini jangan hanya mencetak Alquran, tapi juga mencetak kitab suci yang lain biar lebih kita saling menghormati," ujar Nasaruddin.
Menag juga meminta direktorat jenderal bimbingan agama lain agar mencetak kitab sucinya di percetakan Kemenag ini. "Kalau mau mencetak Al-Kitabnya boleh kita menggunakan percetakan Kementerian Agama," ucap dia.
Dia pun menegaskan, untuk memperlakukan hal yang sama dalam mencetak kitab suci agama lain. Menurut dia, harus ada penghormatan terhadap kitab suci lainnya. "Kitab suci mana pun juga kita harus menghormati. Jangan menghormati orang, hormati apa yang mereka hormati juga," kata menag yang juga merupakan imam besar Masjid Istiqlal tersebut.
Dia juga berharap umat agama lain tidak membakar atau menginjak Alquran seperti yang terjadi di Eropa. Sebab, kata dia, Islam tidak pernah mengajarkan menginjak kitab suci siapa pun.
"Itulah penghormatan, bagaimana kita menghormati yang punya kitab, maka seperti itu kita menghormati kitab sucinya juga," jelas dia.
"Maka itu guru agama, jangan hanya menghormati Alquran, tapi hormati apa yang dihormati oleh warga negara yang lain, apapun agamanya," ujar dia.