Kamis 05 Dec 2024 15:09 WIB

Serangan Israel Bakar Anak-Anak dan Perempuan di Al-Mawasi

Israel kembali menyerang penampungan di 'zona aman'.

Ismail Faraj berduka atas jenazah saudaranya Shadi (14 tahun) di Rumah Sakit al-Aqsa, menyusul serangan Israel di kamp pengungsi Bureije, Jalur Gaza tengah, 4 Desember 2024.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Ismail Faraj berduka atas jenazah saudaranya Shadi (14 tahun) di Rumah Sakit al-Aqsa, menyusul serangan Israel di kamp pengungsi Bureije, Jalur Gaza tengah, 4 Desember 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Serangan Israel terhadap tenda kamp di daerah al-Mawasi di Gaza selatan pada Rabu malam menewaskan sedikitnya  21 orang dan melukai 28 lainnya. Para korban syahid setelah bom-bom Israel menyebabkan kebakaran hebat di wilayah yang diklaim Israel sebagai zona aman tersebut.

Serangan hari Rabu di Muwasi – daerah terpencil dengan sedikit layanan publik yang menampung ratusan ribu pengungsi – melukai sedikitnya 28 orang, menurut Atif al-Hout, direktur Rumah Sakit Nasser di kota selatan Khan Younis.

Baca Juga

Serangan tersebut menghantam tenda-tenda tempat para keluarga pengungsi berlindung, menyebabkan kebakaran dan membakar beberapa korban, termasuk perempuan dan anak-anak.

Seorang jurnalis Associated Press di rumah sakit menghitung setidaknya ada 15 jenazah, namun mengatakan sulit untuk mencapai jumlah pastinya karena banyak dari jenazah  korban tercabik-cabik, beberapa tanpa kepala atau mengalami luka bakar parah. Di kamar mayat, tangan dan wajah bayi yang menghitam muncul dari balik selimut tebal yang digunakan untuk mengangkut jenazah ke rumah sakit.

Koresponden Aljazirah melaporkan dari lokasi serangan, mengatakan daerah yang ditargetkan penuh dengan tempat penampungan yang menampung pengungsi Palestina. “Lebih dari 14 keluarga Palestina berlindung di sini. Tempat itu menjadi sasaran setidaknya dua rudal sehingga menyebabkan kebakaran,” katanya.

Beberapa tenda dibangun dari lembaran timah, terpal, dan tiang plastik. Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan lembaran-lembaran rusak, puing-puing hangus dan api membara, beberapa jam setelah serangan.

“Seluruh keluarga terkena dampaknya, termasuk perempuan dan anak-anak. Al-Mawasi terus diserang oleh serangan Israel yang menghancurkan tenda-tenda yang berisi orang-orang di dalamnya, menyebabkan banyak orang tewas atau terluka,” kata koresponden Aljazirah.

“Rasanya seperti hari kiamat,” kata seorang perempuan yang terluka, Iman Jumaa. Ia menahan air matanya saat menggambarkan bagaimana serangan tersebut membunuh ayahnya, saudara laki-lakinya, dan anak-anak dari saudara laki-lakinya.

Video dan foto serangan yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan api dan asap hitam membubung ke langit malam, serta bingkai tenda logam yang terpelintir dan kain robek. Para lelaki Palestina mencari-cari di antara puing-puing yang masih terbakar sambil berteriak, “Kemari, teman-teman!” Lebih jauh lagi, warga sipil berdiri di kejauhan, mengamati kehancuran yang terjadi.

Seorang pria lanjut usia yang seluruh keluarganya terluka dalam serangan Israel menceritakan bahwa serangan terjadi tepat setelah shalat maghrib. “Setelah salat maghrib, terjadi ledakan. Disusul dengan kebakaran. Seluruh kamp hancur,” katanya dalam kesaksian video.

“Saya berlari mencari putra, istri, dan putri saya. Semuanya dibawa ke rumah sakit. Saya satu-satunya orang yang selamat. Sisanya berada di rumah sakit. Saya masih terguncang. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi.”

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement