Jumat 06 Dec 2024 19:01 WIB

Makanan yang Harus Banyak Dikonsumsi pada Musim Hujan

Musim hujan mengharuskan setiap orang memperbanyak konsumsi makanan bergizi.

Ilustrasi menyiapkan makanan bergizi.
Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah
Ilustrasi menyiapkan makanan bergizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Fitri Hudayani mengatakan bahwa musim hujan dapat dijadikan waktu yang baik untuk mengonsumsi minuman herbal alami yang bermanfaat bagi sistem imunitas tubuh.

“Saat hujan kita cenderung senang mengonsumsi minuman hangat. Hal ini dapat dimanfaatkan juga untuk mengkonsumsi minuman herbal yang alami,” kata Fitri saat dihubungi di Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Baca Juga

Fitri menuturkan udara di musim hujan cenderung berubah-ubah, terutama pada suhu yang lebih dingin. Biasanya hal ini akan memengaruhi tubuh untuk lebih mudah terkena penyakit seperti influenza atau batuk dan pilek.

Kondisi tersebut dapat diantisipasi dengan menjaga kesehatan, salah satunya adalah mengonsumsi makanan yang sehat dan benar. Misalnya membuat minuman hangat dari rebusan herbal berupa jahe, sereh, kayu manis atau temulawak.

Seluruh herbal dapat membantu menghangatkan tubuh. Di sisi lain, aroma yang dihasilkan saat herbal itu diseduh dapat memberikan efek tenang pada tubuh maupun pikiran.

“Semua bahan tersebut merupakan antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh,” ucap dietisien itu.

Cara pembuatannya pun perlu memperhatikan banyak jumlah gula yang ditambahkan ke dalam minuman. Fitri menganjurkan sebaiknya masyarakat mengganti gula dengan bahan yang lebih alami seperti madu.

“Untuk pengolahan sama seperti kondisi biasanya. Batasi makanan berlemak dan mengandung gula murni agar status gizi tetap terjaga dan kondisi kesehatan dapat lebih optimal lagi dalam menghadapi musim hujan,” kata dia.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement