Ahad 08 Dec 2024 14:44 WIB

Rezim Baath di Suriah yang Berkuasa Selama 61 Tahun Resmi Tumbang

Partai Sosialis Arab Baath berkuasa di Suriah pada 1963 melalui kudeta militer.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Foto: EPA-EFE/VLADIMIR GERDO/SPUTNIK/KREMLIN
Presiden Suriah Bashar al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kekuasaan 61 tahun Partai Baath di Suriah tumbang pada Ahad (8/12/2024). Hal itu ditandai ibu kota Damaskus lepas dari kendali rezim dari Presiden Bashar al-Assad.

Partai Sosialis Arab Baath pertama kali berkuasa di Suriah pada 1963 melalui kudeta militer. Pada 1970, Hafez al-Assad, ayah dari Bashar penguasa Suriah yang baru saja terguling, mengambil alih kekuasaan melalui kudeta internal partai dan menjadi presiden pada 1971.

Baca Juga

Setelah kematian Hafez al-Assad pada 2000, Bashar al-Assad melanjutkan kepemimpinan rezim Baath. Namun, kekuasaan Assad dan rezim Baath berakhir pada hari ini, ketika kelompok antirezim berhasil memasuki Damaskus, menandai puncak serangkaian perkembangan dramatis sejak akhir bulan lalu.

Gelombang protes rakyat yang menuntut kebebasan dimulai pada 2011, tetapi rezim Assad merespons dengan kekerasan terhadap para aktivis yang menyerukan perubahan. Tindakan represif tersebut, yang menewaskan ribuan orang, memicu perang saudara di Suriah.

Meski kelompok oposisi bersenjata melancarkan perjuangan panjang, rezim Assad menolak menyelesaikan konflik melalui jalur diplomasi atau damai, meski mendapat tekanan internasional, termasuk dari aktor-aktor regional.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement