REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Komisi Pemilihan Umum Sumatra Barat (KPU Sumbar) menetapkan pasangan Mahyeldi-Vasko Ruseimy unggul pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar 2024, dari pasangan Epyardi-Ekos Albar dengan perolehan 1.757.612 suara. "Pasangan Mahyeldi-Vasko memperoleh 1.757.612 atau setara 77,12 persen," kata Ketua KPU Provinsi Sumbar, Surya Efitrimen di Kota Padang, Sumbar, Ahad (8/12/2024).
Surya membacakan proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan penetapan hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar 2024. Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2 Epyardi-Ekos Albar hanya memperoleh 521.448 suara (22,88 persen).
Pada rekapitulasi tingkat provinsi tersebut KPU memerinci beberapa hal, yakni jumlah suara sah sebanyak 2.279.060 dan jumlah suara tidak sah 70.009. Kemudian partisipasi pemilih sebanyak 57,15 persen dari 4.103.084 daftar pemilih tetap (DPT). Pada rekapitulasi dan penetapan hasil Pilgub Sumbar 2024, saksi pasangan Epyardi-Ekos Albar tidak hadir.
Di lokasi hanya ada pasangan Mahyeldi-Vasko. Mahyeldi adalah gubernur Sumbar setelah terpilih pada Pilkada 2020 yang juga Ketua DPW PKS Sumbar. Sementara itu, Vasko merupakan Ketua Bidang Pengelolaan Opini Publik DPP Partai Gerindra.
Mahyeldi yang telah menjabat gubernur Sumbar sejak 2021 kembali maju pada Pilgub Sumbar 2024 sebagai calon pejawat (incumbent). Sebelumnya, Mahyeldi menjabat sebagai Wali Kota Padang selama periode 2013-2018 dan 2019-2024.
Sementara itu, Vasko Ruseimy merupakan seorang politikus muda yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra. Namanya mulai mencuat di kancah politik nasional setelah memiliki channel Youtube yang terkenal hingga direkrut sebagai kader muda Gerindra.
Partisipasi turun
Sementara itu KPU Sumbar akan mengkaji penyebab turunnya tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang hanya 57,15 persen dari 4.103.084 daftar pemilih tetap (DPT). "Ini artinya kita tidak bisa memenuhi target partisipasi pemilih yang sudah ditetapkan," kata Ketua KPU Provinsi Sumbar, Surya Efitrimen.
Baca: Presiden Prabowo Terima Kunjungan Jokowi di Kediaman Kertanegara
Menurut Surya, turunnya tingkat partisipasi pada Pilkada Serentak 2024 perlu dikaji ulang melalui kajian akademis. Sebab, dari proses rekapitulasi berjenjang, KPU menemukan beragam dinamika atau indikator turunnya partisipasi publik.