Senin 09 Dec 2024 04:47 WIB

Yang Dilakukan Irak dan Yordania setelah Assad Dikalahkan Kelompok Perlawanan

Suriah kini dikuasai kelompok perlawanan.

Warga Suriah merayakan kedatangan pejuang oposisi di Damaskus, Suriah, Ahad (8/12/2024). Kekuasaan Partai Baath di Suriah tumbang pada Ahad (8/12/2024). Hal itu ditandai ibu kota Damaskus lepas dari kendali rezim Presiden Bashar al-Assad. Runtuhnya kekuatan pasukan Assad di ibu kota mengakhiri 61 tahun pemerintahan Partai Baath yang penuh kekerasan dan 53 tahun kekuasaan keluarga Assad. 
Foto: AP Photo/Omar Sanadiki
Warga Suriah merayakan kedatangan pejuang oposisi di Damaskus, Suriah, Ahad (8/12/2024). Kekuasaan Partai Baath di Suriah tumbang pada Ahad (8/12/2024). Hal itu ditandai ibu kota Damaskus lepas dari kendali rezim Presiden Bashar al-Assad. Runtuhnya kekuatan pasukan Assad di ibu kota mengakhiri 61 tahun pemerintahan Partai Baath yang penuh kekerasan dan 53 tahun kekuasaan keluarga Assad. 

REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA -- Yordania akan mendukung setiap proses politik yang dijalankan rakyat Suriah untuk membangun sistem politik baru setelah runtuhnya rezim Bashar al-Assad, kata Menteri Luar Negeri Ayman Safadi dalam sebuah pernyataan pada Ahad (8/12/2024).

"Kami mengikuti perkembangan di Republik Arab Suriah dengan minat dan perhatian yang besar terhadap keamanan, keselamatan, persatuan, kedaulatan Suriah, dan keamanan rakyatnya," kata Menlu Safadi.

Baca Juga

Yordania siap untuk memberikan semua dukungan yang memungkinkan kepada rakyat Suriah dalam upaya mereka untuk membangun kembali tanah air, lembaga, dan sistem politik mereka, dengan cara yang menjamin keamanan, kedaulatan, kebebasan Suriah, dan kehidupan yang bebas dan bermartabat bagi semua warganya.

“Kami akan mendukung setiap proses politik yang dijalankan oleh rakyat Suriah untuk membangun sistem politik yang memenuhi aspirasi rakyat Suriah yang bersaudara, menjaga hak-hak mereka, dan menempatkan Suriah di jalur untuk membangun masa depan yang aman dan terpenuhi hak-hak bagi rakyatnya,” ujarnya, menambahkan.

Diplomat senior Yordania itu juga menyerukan perlunya melindungi Suriah dari kekacauan dan menjaga lembaga-lembaga nasional negara itu. “Yordania siap memberikan bantuan apa pun yang dibutuhkan oleh rakyat Suriah yang bersaudara, dan kami sepenuhnya mendukung keamanan dan stabilitas mereka,” kata Safadi.

Assad melarikan diri dari Suriah ke lokasi yang tidak diketahui setelah kelompok anti-rezim menguasai Ibu Kota Damaskus pada Minggu dini hari, menandai runtuhnya rezim Partai Baath yang telah berkuasa di Suriah sejak 1963. Peristiwa itu terjadi lebih dari seminggu setelah kelompok anti-rezim menguasai Aleppo, sebuah kota besar di Suriah utara. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement