Senin 09 Dec 2024 13:03 WIB

Antisipasi Hujan Ekstrem, Modifikasi Cuaca Dilakukan di Jakarta Hingga Hari Ini

Operasi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi potensi hujan ekstrem di Jakarta.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Anak-anak bermain saat banjir melanda permukiman warga di Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Anak-anak bermain saat banjir melanda permukiman warga di Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta melakukan operasi modifikasi cuaca pada 7-9 Desember 2024. Operasi modifikasi cuaca itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi hujan ekstrem di wilayah Jakarta.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD Provinsi Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, operasi modifikasi cuaca itu dilakukan selama tiga hari, yaitu 7-9 Desember 2024. Ia menyebutkan, modifikasi cuaca itu dilakukan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan PT SAI melakukan penyemaian awan di barat laut Jakarta, timur Lampung, serta pesisir Lampung Selatan.

Baca Juga

“Pelaksanaan operasi modifikasi cuaca sejauh ini sesuai rencana dan dapat mendistribusikan curah hujan secara merata, sehingga dampak dari potensi hujan ekstrem juga bisa diminimalkan. Modifikasi cuaca masih berlangsung hingga hari ini,” kata Yohan, di Jakarta, pada Senin (9/12/2024).

Ia menyebutkan, pada Ahad (8/12/2024), pelaksanaan modifikasi cuaca dilakukan dengan penyemaian awan sebanyak empat kali sepanjang hari. Penyemaian itu dilakukan dengan 3.200 kilogram bahan semai berbasis garam (NaCl) untuk mempercepat proses pengendapan di wilayah udara luar Jakarta.

Yohan menambahkan, tim pelaksana bersama BMKG terus memantau pergerakan awan potensial dari arah barat dan barat daya. Penyemaian dilakukan pada awan-awan di sekitar perbatasan wilayah Jakarta untuk mengurangi intensitas hujan sebelum masuk ke kawasan urban.

“Hasil sementara dari operasi modifikasi cuaca menunjukkan adanya penurunan intensitas hujan di beberapa wilayah yang sebelumnya berpotensi mengalami curah hujan tinggi. Kami terus memantau dinamika atmosfer dan menyesuaikan strategi penyemaian agar hasil operasi lebih maksimal,” ujar Yohan.

Selain melalukan modifikasi, Yohan mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta juga terus memperkuat koordinasi lintas perangkat daerah, termasuk menyiagakan pompa air, menyiapkan logistik darurat, dan memastikan kesiapan posko pengungsian jika diperlukan. Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jakarta juga disebut terus mengawasi kapasitas saluran air agar dapat menampung curah hujan yang terjadi dalam beberapa hari ini.

“Dengan upaya terpadu ini, kami berharap, dampak dari potensi hujan ekstrem dapat diminimalkan, sekaligus memastikan keselamatan masyarakat Jakarta. Kami akan terus melaporkan hasil operasi dan kondisi cuaca terkini kepada masyarakat agar informasi yang diberikan selalu akurat dan relevan,” kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement