REPUBLIKA.CO.ID-JAKARTA-PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berkolaborasi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerapkan Toyota Production System (TPS) dalam pengembangan Koperasi Kopi Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam mengatakan kolaborasi melalui inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan ini bertujuan meningkatkan kualitas, efisiensi, dan daya saing produk kopi Wonosalam di pasar domestik maupun internasional. “Ini merupakan bagian dari pilar pendidikan dalam program CSR TMMIN,” kata Bob Azam dalam keterangannya Senin (9/12/2024).
Menurut Bob TMMIN ingin memastikan prinsip-prinsip TPS, seperti efisiensi dan standar operasional tinggi, dapat membantu meningkatkan kualitas produk UMKM. “Salah satunya melalui pendampingan kepada Koperasi Kopi Wonosalam bersama ITS,” kata Bob Azam yang mengunjungi Koperasi Kopi Wonosalam, Jumat (6/12/2024) di Jombang, Jawa Timur.
UMKM Koperasi Kopi Wonosalam yang dibentuk pada 2021, dihadapkan pada tantangan berupa kurangnya standar operasional, keselamatan kerja, dan efisiensi produksi. Melalui kolaborasi ini, beberapa solusi diterapkan, seperti pelatihan keselamatan kerja dan penerapan prinsip 2S (Safety dan Standard Process).
Selain itu, pengembangan alat sortir manual yang lebih ergonomis dan rak penyimpanan menjadi langkah awal untuk memperbaiki alur kerja. TMMIN juga memfasilitasi pengembangan low-cost automation guna mempercepat proses produksi, mengurangi beban kerja fisik, dan menjaga konsistensi kualitas produk.
Bob Azam menambahkan, penerapan TPS tidak hanya mencakup otomatisasi, tetapi juga melibatkan pengelolaan berbasis manusia, seperti prinsip 5S (Sort, Straighten, Shine, Standardize, Sustain). “Dengan sistem ini, kami berharap proses produksi menjadi lebih terstruktur, aman, dan memenuhi standar global,” katanya.
Toyota bersama ITS menetapkan tiga fokus utama dalam pengembangan Koperasi Kopi Wonosalam. Pertama, Excellent Operation atau meningkatkan konsistensi dan kualitas produk kopi melalui penerapan prinsip dasar TPS, sehingga memenuhi standar yang lebih tinggi.
Kedua, Expand Networking atau memperluas kolaborasi dengan pemerintah, perguruan tinggi, dan dinas terkait untuk mempromosikan produk ke pasar global. Dan ketiga, People Center atau meningkatkan keterampilan anggota koperasi dengan pelatihan berbasis TPS.
Produk utama Koperasi Kopi Wonosalam terdiri dari kopi Robusta (65,8 persen), Excelsa (21,1 persen), dan Arabika (13,2 persen), dalam bentuk green bean, roasted bean, dan ground bean. Sejak 2022, produk kopi jenis Excelsa telah berhasil diekspor ke Malaysia dan Thailand.
Untuk memperluas pasar ekspor, TMMIN membantu koperasi mengakses jaringan seperti Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) dan kementerian terkait. “Kami ingin produk Kopi Wonosalam tidak hanya diterima di pasar domestik, tetapi juga dapat bersaing di pasar global,” ujar Bob Azam.