REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari sepuluh peserta pada ajang Piala AFF 2024, materi pemain Indonesia yang paling muda. Rata-rata usia Skuad Garuda adalah 20,9 tahun. Setingkat diatas Indonesia ada Laos 23,1 tahun dan yang paling tua Singapura, yakni 28,7 tahun.
Pengamat sepak bola Indonesia Mohamad Kusnaeni mengingatkan, pemain muda yang mendominasi timnas Indonesia jangan sampai menjadi titik lemah saat menghadapi Myanmar. Kedua tim akan beradu dalam laga pertama Grup B di Stadion Thuwunna, Yangon, Senin (9/12/2024) malam nanti. Myanmar saat ini punya skuad dengan rata-rata usia pemainnya 26,1 tahun.
Bung Kus, sapaan akrab Mohamad Kusnaeni, ketika dihubungi Republika.co.id mengatakan, pertandingan lawan Myanmar akan sangat krusial. Pasalnya, timnas Indonesia dihuni banyak pemain yang relatif masih minim pengalaman di level internasional.
"Sebagian pemain memang sudah sering dilibatkan pelatih Shin Tae-yong di timnas, seperti Hokky Caraka, Pratama Arkhan, dan sebagainya. Namun situasinya berbeda karena sekarang mereka jadi andalan tim. Waspada ketidaksiapan para pemain muda kita di awal pertandingan. Jangan sampai jadi titik lemah yang kemudian dimanfaatkan lawan," ujar Bung Kus.
Penting untuk jajaran pelatih menjaga fokus pemain sejak awal hingga akhir pertandingan, lanjutnya. Minimalkan kesalahan dengan komunikasi yang kuat sesama pemain maupun antara pemain dan pelatih.
Bung Kus menyebut laga nanti malam pukul 19.30 WIB di kandang lawan tak mudah. "Myanmar bukan lawan yang mudah. Mereka punya banyak pemain naturalisasi dan berpengalaman. Mereka akan lebih siap. Pertandingan tidak akan mudah, tapi pemain tetap harus optimistis dan percaya diri," kata dia.
Bung Kus berharap pemain senior mampu tampil baik dan menjadi pembimbing juniornya. "Khusus pemain senior seperti Arkhan, Ferrari, dan kawan-kawan harus bisa memberikan yang terbaik. Bahkan harus bisa menjadi pembimbing bagi para juniornya," ujar dia.
Sedangkan untuk target, Bung Kus mengaskan tak perlu terlalu dipikirkan. Apalagi kemudian menjadi beban. "Biarkan pemain menikmati permainan dan menyelesaikan pertandingan satu per satu. Lolos dulu dari fase grup, baru berpikir masuk final dan juara," kata dia.